MobilKomersial. com — Exhaust Gas Recirculation atau yang lebih dikenal dengan sebutan EGR pada kendaraan diesel wajib dibersihkan secara rutin agar performa mesin tetap prima serta kendaraan tidak mengalami tersedat ketika di gas atau tenaga yang loyo.
Katup EGR bukan sekadar membakar kembali gas buang untuk membersihkan emisi. Faktanya, ini lebih tentang penghematan bahan bakar dan sebagai efek sampingnya, pengurangan emisi. Intinya EGR mengecilkan ruang bakar saat kebutuhan tenaga rendah.
Baca juga: Karoseri Laksana Luncurkan Bodi Bus Listrik Baru Nucleus 6

CEO dan Founder Wealthy Group, Arief Hidayat mengungkapkan bahwa katup EGR tidak terbuka di bawah beban berat dan oleh karena itu tidak akan membakar gas buang saat throttle terbuka lebar.
“Katup EGR ini membantu mesin dengan memperkaya campuran udara dan bahan bakar tetapi tanpa bahan bakar tambahan. Hal ini dilakukan dengan mengurangi jumlah oksigen di dalam silinder dan dengan demikian jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjaga suhu mesin tetap sehat saat berada pada kecepatan tinggi,” kata Arief kepada MobilKomersial.com.

Hal ini, kata Arief, mengurangi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan mesin untuk dibakar ketika kebutuhan daya rendah. Pada dasarnya, sampai batas tertentu, hal ini membuat mesin lebih kecil ketika kebutuhan daya rendah dengan mengisi silinder tersebut dengan lebih sedikit udara dan bahan bakar yang hampir sama baiknya dengan mengecilkan mesin.
“Katup EGR dirancang untuk mendinginkan gas buang dengan membakar gas buang untuk kedua kalinya di dalam sistem intake. Hal ini menghasilkan pengurangan emisi nitrogen oksida,” ujarnya.
Resirkulasi gas buang, lanjut Arief menyebabkan akumulasi partikel karbon secara bertahap di dalam saluran masuk. Endapan ini akhirnya berkembang menjadi lapisan kerak atau kotoran hitam yang dapat menyebabkan berbagai masalah mesin dan bahkan kegagalan mesin.
Baca juga: Karoseri Tentrem Boyong 5 Bodi Baru di Ajang GIIAS 2025

“Kotoran atau kerak berwarna hitam ini, mirip dengan yang terkumpul di cerobong asap, akan mengeras pada komponen internal mesin seperti nozel injektor, dinding silinder, katup masuk, dan lainnya,” ungkapnya.
Arief menambahkan bahwa cara mencegah penum[ukan karbon, atau kotoran pada EGR yakni melakukan perawatan secara preventif untuk mencegah penumpukan karbon berlebih di mesin, serta menggunakan bahan bakar berkualitas agar mesin dapat beroperasi dengan kondisi baik.
“Merawat mesin dengan benar juga sama pentingnya, seperti melakukan penggantian dan penggunaan oli secara rutin dan berkulitas. Jika EGR sudah kotor, pemilik mobil dapat membersihkannya menggunakan Wealthy EGR Intake Cleaner atau dapat mengunjungi bengkel Fast n Frugal,” imbuhnya.
Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Pemilik Kendaraan Saat Memilih Pelumas