MobilKomersial.com — Bertepatan pada ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) menandatangani Perjanjian Kerja sama produksi dan jual beli kendaraan listrik truk mini dengan PT Safast Electric Vehicle Indonesia (SFEV).
Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Kelik Irwantono selaku Direktur Utama MAB dan Mr. Tony Wang selaku Direktur SFEV.
Baca Juga: PT MAB Bakal Uji Truk Listrik Logistik Bersama TIKI JNE
Berdasarkan Perjanjian tersebut, MAB akan memproduksi Kendaraan Listrik Truk Mini sebanyak 9.000 unit dalam waktu 3 tahun yang akan dimulai diproduksi pada bulan Juni 2025, yang akan diserap seluruhnya oleh SFEV.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini menandai masuknya MAB dalam pasar Kendaraan Listrik Truk Mini, dimana kendaraan ini diklaim cocok untuk sebagai kendaraan pengangkutan barang atau kebutuhan usaha logistik.

Produksi Kendaraan Listrik Truk Mini ini semakin menambah portfolio produk MAB setelah sebelumnya MAB telah mengeluarkan produk bus listrik ukuran besar dan medium, truk listrik seperta sejumlah produk sepeda motor listrik.
“Kendaraan Listrik Truk Mini akan melengkapi portofolio produk kendaraan listrik kami sebelumnya seperti bus, truk, sepeda motor, dan lainnya,” ucap Kelik Irwantono, Direktur Utama MAB kepada MobilKomersial.com, Jumar (2/5/2025).
“MAB berusaha untuk tetap menjadi pionir dalam pengembangan kendaraan Listrik di Indonesia dengan menyediakan produk-produk baru untuk menjawab kebutuhan transportasi listrik berbasis baterai di Indonesia,” sambungnya.
Baca Juga: Begini Hasil Uji Coba Bus Listrik Untuk Operasional Jalur AKAP di Indonesia
Kendaraan listrik truk mini akan diproduksi di Demak, Jawa Tengah, dimana pada tahun ini MAB menginvestasikan sekitar Rp 60 miliar, termasuk untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik truk mini tersebut.
Kendati demikian kerja sama antara MAB dan SFEV tidak hanya memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung transformasi energi dan mobilitas hijau di sektor komersial Indonesia.