MobilKomersial.com — Sebagai kendaraan niaga atau komersial, performa mesin dan transmisi yang andal menjadi salah satu pertimbangan bagi para pelaku usaha untuk dapat melancarkan kegiatan bisnisnya di berbagai kondisi medan jalan.
Meski memiliki opsi transmisi otomatis (AT) 6-percepatan, pikap Toyota Hilux Rangga diklaim lebih tangguh dalam opsi transmisi manual (MT) 5-percepatan.
Baca Juga: Toyota Klaim Pikap Hilux Rangga Diesel High Bisa Jadi Mobil Andalan Untuk Mudik, Simak Faktanya
Pasalnya, opsi transmisi manual dinilai sangat cocok ketika mobil dibawa ke area pegunungan sembil membawa muatan penuh. Terlebih, rasio gigi yang dapat dipilih sendiri turut memberikan kemampuan melewati jalan menanjak dengan baik.
Namun bagaimana kalau harus melewati jalan menurun? Kalau tidak hati-hati, mobil akan meluncur tidak terkendali. Apalagi, dengan muatan penuh resiko mobil sulit dikendalikan akan semakin tinggi, terlebih lagi dalam kondisi musim hujan.

Sejatinya, komponen rem Hilux Rangga sudah dilengkapi cakram di depan dan tromol di belakang yang mumpuni melewati situasi tersebut. Namun, rem juga tidak bisa dipaksakan bekerja terus-menerus karena akan membuatnya overheat hingga akhirnya rem blong.
Oleh sebab itu, pengguna Toyota Hilux Rangga MT diimbau untuk memanfaatkan serta menguasai teknik engine brake ketika membawa Hilux Rangga melewati jalan menurun, baik yang panjang maupun yang curam.
Baca Juga: Ganggu Operasional Usaha, Ini Penyebab Transmisi Matik Toyota Hilux Rangga Overheat
Diketahui sebelumnya, engine brake sendiri merupakan salah satu teknik untuk mengurangi kecepatan mobil dengan memanfaatkan putaran mesin yang disebabkan dengan perpindahan atau penurunan posisi gigi persneling ke posisi lebih rendah.
Teknik engine brake ini diyakini sanggup membantu memperpanjang usia pakai rem sehingga tidak blong dan tahan lama. Selain itu, turut memberikan kendali lebih baik, terutama saat menghadapi jalan menurun atau tikungan tajam.

Cara Memanfaatkan Engine Brake Hilux Rangga
Sebelumnya, teknik ini membutuhkan pemahaman yang tepat untuk menghindari risiko rusak pada komponen kendaraan. Engine brake dilakukan dengan menurunkan gigi transmisi secara bertahap sambil melepaskan pedal gas perlahan untuk menahan laju.
- Pastikan Putaran Mesin Tidak Melonjak Drastis
Patut diperhatikan, pastikan putaran mesin tetap stabil dan tidak melonjak terlalu tinggi. Kunci keberhasilan teknik engine braking adalah memilih gigi yang sesuai dengan putaran mesin dan kecepatan kendaraan supaya laju kendaraan lebih terkendali.
Baca Juga: Biar Tetap Prima, Ini Daftar Komponen Toyota Hilux Rangga Yang Wajib Di Rawat
- Jangan Langsung Turun ke Gigi Rendah
Memaksa mobil saat kecepatan tinggi langsung turun ke gigi rendah menyebabkan putaran mesin melonjak drastis, bahkan dapat merusak mesin. Oleh karena itu, wajib menjaga putaran mesin di angka yang aman, yakni antara 2.000-3.000 rpm.
- Hati-hati Gigi Sulit Masuk
Jangan tergesa-gesa pindah ke gigi rendah karena malah bisa bikin mobil tersentak dan sulit dikendalikan. Ada resiko gigi sulit dimasukkan yang membuat mobil nyelonong. Selain memberikan kendali lebih baik, teknik ini juga membantu menghemat bahan bakar.

- Latihan Teknik Engine Brake
Bagi pengemudi, penting untuk melakukan latihan sebelum menerapkan engine brake di jalan raya. Latihanlah di area yang minim lalu lintas untuk memahami respons mobil, sehingga paham kapan waktu yang tepat menggunakan teknik ini.
- Manfaatkan Fitur ABS dan EBD
Hilux Rangga tipe High MT menyematkan fitur ABS (Anti-lock Brake System) dan Electronic Brake-force Distribution (EBD) untuk mempermudah tugas sopir saat mengurangi laju mobil dan meningkatkan safety. Manfaatkan fitur ini untuk menjaga laju mobil di jalan menurun.
Baca Juga: 4 Alasan Yang Buat Toyota Hilux Rangga Andal Sebagai Angkutan Barang
Sebagai informasi, pikap Toyota Hilux Rangga yang memiliki kapasitas beban muatan hingga lebih dari 1 ton ini hadir dengan dua pilihan mesin yang terdiri dari mesin bensin 2.0L dan mesin diesel 2.4L, dimana kedua mesin tersebut sudah berstandar emisi Euro 4.
Adapun mesin bensin 2.0L itu merupakan mesin berkode 1TR-FE 4-silinder segaris, DOHC, Dual VVT-i berkapasitas 1.998 cc (2.0L) yang menghasilkan tenaga 137 dk di putaran 5.600 rpm dan torsi puncak 183 Nm di putaran 4.000 rpm.
Sedangkan, mesin diesel 2.4L adalah mesin 2GD-FTV 4-silinder segaris, DOHC, VNT, Intercooler berkapasitas 2.393 cc (2.4L) yang mengeluarkan tenaga 148 dk di putaran 3.400 rpm dengan torsi puncak 400 Nm di putaran 1.600-2.000 rpm.
Baca Juga: Punya 2 Varian Mesin, Segini Konsumsi BBM Toyota Hilux Rangga