MobilKomersial.com — Sebanyak 60 pengemudi angkutan barang umum dari berbagai perusahaan transportasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung diberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan dan mengasah kualitas sumber daya manusia di sektor transportasi agar menciptakan keselamatan.
Berdasarkan data Korlantas Polri pada tahun 2021 terdapat sebanyak 21.463 truk yang terlibat kecelakaan. Kemudian, pada tahun 2022 terdapat sebanyak 24.638 truk yang terlibat kecelakaan. Sementara pada tahun 2023 terdapat sebanyak 26.294 truk yang terlibat kecelakaan. Terlihat bahwa terjadi tren peningkatan kecelakaan yang melibatkan truk setiap tahunnya.
“Maraknya kecelakaan yang melibatkan angkutan barang menjadi masalah serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini sering kali menimbulkan kerugian besar, baik dari segi material maupun korban jiwa,” ungkap Direktur Sarana Transportasi Jalan, Amirulloh dalam keterangannya, Senin, (9/12/2024).
Baca juga: Kemenhub Sediakan Kuota 3.500 Tiket Mudik Gratis Nataru 2025, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya
Menurut Amirulloh pendidikian dan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan kepada para pengemudi angkutan barang agar mereka lebih memahami regulasi lalu lintas yang berlaku, standar keselamatan berkendara, serta teknik-teknik mengemudi yang efektif dan efisien.
“Dalam era yang penuh tantangan ini, kemampuan pengemudi dalam menjaga keselamatan di jalan raya sangat krusial mengingat meningkatnya volume transportasi barang dan risiko kecelakaan yang sering terjadi,” ujarnya.
Baca juga: Cegah Kepadatan Lalu Lintas, Kemenhub Sediakan 88 Bus Mudik Gratis Saat Libur Nataru
Pada sesi pendidikian dan pelatihan tersebut materi yang disampaikan mencakup regulasi lalu lintas dan peraturan, teknik mengemudi defensive dan responsive, perencanaan perjalanan, tata cara pemuatan angkutan barang dan tanggung jawab pengemudi terhadap keselamatan diri dan orang lain di jalan.
“Ada juga sesi praktikum, para peserta akan diberi kesempatan untuk melakukan simulasi mengemudi dalam kondisi yang menantang, seperti hujan lebat, jalan yang licin dan medan jalan yang menurun serta berliku,” ungkapnya.
Amirulloh menambahkan bahwa pihaknya kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis pengemudi, tetapi juga memperkuat kesadaran mereka akan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kehati-hatian saat bekerja di jalan raya serta dapat mengurangi angka kecelakaan yang belakang ini sering terjadi.
Baca juga: Mitsubishi Catat 1.626 SPK Selama GJAW 2024, Xpander Masih Mendominasi