MobilKomersial.com — Carian radiator atau yang akrab disebut dengan Radiator Coolant memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga suhu temperatur mesin kendaraan tetap stabil, sehingga menghindari kondisi suhu mesin yang terlalu panas atau overheat.
Dimana, mesin yang mengalami overheat dapat menyebabkan berbagai dampak salah satunya kerusakan pada komponen mesin seperti kepala silinder ruang bakar yang melengkung, bahkan membuat mobil mati mendadak atau mogok.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Radiator dan Intercooler
Maka dari itu, memberikan radiator coolant merupakan langkah yang diambil oleh pihak produsen untuk mengatasi hal tersebut. Namun, di pasar aftermarket Indonesia, radiator coolant ini memiliki berbagai macam warna pilihan seperti merah, hijau, dan biru.
Dengan beragamnya warna yang hadir itu, banyak konsumen yang mempertanyakan mana yang lebih unggul dan berkualitas. Padahal menurut para ahli perbedaan warna air radiator coolant itu tidak memengaruhi kualitasnya sama sekali.
Seperti yang diutarakan oleh Chief Executive Officer (CEO) & Founder PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group), Arief Hidayat yang telah mengungkapkan bahwa perbedaan warna cairan tidak mencerminkan kualitas air radiator coolant.
Menurutnya, radiator coolant yang baik bukan dilihat dari warnanya, Namun bergantung pada chemical atau kandungan formulanya. Adapun chemical tersebut meliputi rush inhibitor, ethylen glicol, Sodium 2-enthyl hexanote, diethlyn dan sodium sneodecanote.
Baca Juga: Pakai Alat Canggih, Flushing Radiator di Bengkel Fast n Frugal Bisa Irit Waktu
“Coolant yang baik memiliki kandungan chemical yang sakti sehingga dapat melakukan pekerjaannya dengan maksimal untuk menaikan titik didih air, hingga mencegah karat,” tuturnya kepada Mobilkomersial.com, baru-baru ini.
Sementara itu, Arief menambahkan bahwa sebenarnya zat pewarna hanya sebagai ciri khas, strategi merek, estetika yang artinya coolant radiator berwarna merah ataupun hijau juga sama-sama digunakan sebagai first filling coolant.
Akan tetapi, lanjutnya, warna tersebut ternyata punya fungsi yang cukup penting, yakni untuk mengetahui atau tanda bahwa terdapat kebocoran pada sistem pendingin yang umumnya terjadi pada bagian tutup radiator, sirip radiator hingga area water pump.
“Dengan begitu, saat ada kebocoran maka akan terlihat rembesan air radiator coolant dengan warna tertentu yang bisa dijadikan tanda dan harus segera dilakukan pemeriksaan,” tambah master engineer mesin lulusan Inggris ini.
Baca Juga: Cairan Radiator Wealthy NanoCool Terbukti Mampu Jaga Suhu Mesin Tetap Stabil
Selanjutnya, untuk perawatan atau ingin menambah air radiator yang berkurang, akan lebih baik kalau menyesuaikan warna coolant bawaan dan usahakan juga dari merek yang sama yang digunakan sebelumnya.
Untuk negara tropis seperti Indonesia, ia pun menyarankan sebaiknya menggunakan cairan radiator coolant yang dilengkapi dengan aditif anti karat dan anti lumut seperti coolant keluaran dari Wealthy yang bisa dijadikan pilihan, yaitu Wealthy NanoCool.
Selain mampu menjaga suhu tetap stabil dan mengurangi mesin panas berlebih atau overheat, Wealthy NanoCool ini juga dilengkapi dengan proteksi tambahan seperti antikarat, korosi, anti lumut hingga anti pembentukan endapan di dalam sistem radiator.
Tak hanya itu, Wealthy NanoCool ini dilengkapi dengan tekonologi Nano Organic Acid Technology (NOAT) dan kompatibel untuk semua jenis mesin kendaraan baik bensin maupun diesel serta cocok untuk kendaraan ber-radiator alumunium.
Baca Juga: Penyebab Mobil Kehilangan Tenaga Saat Mesin Panas
“Formula pada NanoCool ini dilengkapi dengan aditif yang mampu memberikan lubrikasi pada pompa atau waterpump. Sehingga pompa pemutar air ini tidak gampang macet. Makanya, produk ini cocok untuk semua jenis mobil,” ujarnya.
Kendati demikian, untuk menegaskan bahwa perbedaan warna cairan radiator tidak mempengaruhi kualitas, Wealthy NanoCool ini hadir dalam beragam pilihan warna yaitu Merah, Biru dan Hijau yang siap memenuhi kebutuhan konsumen akan cairan radiator yang berkualitas.