MobilKomersial.com — Truk obesitas atau yang biasa disebut dengan truk ODOL (over dimension over load) masih marak mengaspal di Indonesia. Padahal eksitensi truk ODOL ini merupakan salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Tak jarang, truk ODOL ini disebabkan karena adanya kepentingan bisnis yang menjanjikan biaya antar lebih murah dengan memanfaatkan kapasitas truk sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: Kenali Penyebab As Roda Truk Patah Di Tengah Jalan, Ini Cara Antisipasinya
Pelaku usaha yang tidak taat aturan ini memaksakan muatan yang besar pada truk sehingga melebihi tonase nya. Hal ini dapat diperparah dengan lalainya pengemudi dalam menjaga keselamatan di jalan hingga bisa merugikan pengguna jalan lain.
Melansir dalam keterangan Astra UD Trucks pada Senin (4/11/2024), alasan utama praktek truk ODOL ini diduga karena bertumbuhnya jasa pengiriman dan distribusi barang mulai dari bisnis perseorangan hingga bisnis perusahaan besar.
Dimana, agar mempertahankan harga atau biaya supaya tetap bersaing, maka setiap pelaku usaha ini kerap melakukan pelanggaran ketentuan muatan dari truk armadanya supaya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Pengemudi truk sebaiknya menolak untuk membawa truk ODOL karena ada berbagai bahaya yang mengintainya. Berikut ini adalah berbagai potensi bahaya yang dapat mengintai jika tetap memaksakan mengendarai Truk ODOL.
Baca Juga: Jarang Diperhatikan, Ternyata Ini Pentingnya Merawat Ban Serep Secara Berkala
1. Rem Blong
Kondisi overload pada truk dapat mempengaruhi pada kemampuan mengerem dari truk tersebut. Dimana, kondisi kampas rem yang panas akan mengubah dari padat menjadi gas.
Sementara itu beratnya muatan yang melebihi kapasitas membuat daya cengkramnya menekan kampas sehingga kampas menjadi semakin panas. Semakin panas kampas maka akan semakin menguap dan menyebabkan rem menjadi blong.
2. Mudah Terguling
Meningkatnya tinggi barang muatan yang diangkut truk dapat menyebabkan pengemudi truk kehilangan kendali. Hal ini terjadi karena gaya gravitasi yang tidak seimbang sehingga menyebabkan truk mudah oleng dan terguling.
Dengan meningginya barang yang diangkut truk maka menghilangkan fitur penjaga keseimbangan truk dan meningkatkan resiko truk terguling.
Baca Juga: Bahaya Mengintai, Ini Tips Hindari Slip Pada Ban Truk Tambang
Bila dijabarkan lebih lanjut, muatan yang turut bergerak karena terlalu tinggi atau terlalu berat turut meningkatkan gaya sentrifugal saat truk melaju kencang di jalan menikung. Maka akibatnya mobil akan terangkat oleh bebannya sendiri dan berbalik ke luar.
Begitu pula saat mobil melaju dengan pelan, muatan yang berlebih dapat meningkatkan gaya sentripetal yang dapat menyebabkan mobil terangkat dan terguling ke arah dalam.
3. Gagal Nanjak
Hal ini kerap terjadi pada Truk ODOL. Beban yang terlalu berat dan kemiringan tanjakan terlalu tajam menyebabkan tenaga kendaraan tidak kuat menanggung beban. Hal ini berpotensi menyebabkan bagian depan truk terangkat sehingga muatan truk bisa tumpah.
Potensi lainnya saat gagal nanjak, Truk ODOL tidak memiliki tenaga untuk mempertahankan beban muatan sehingga truk turun dan mundur ke belakang sehingga dapat menyebabkan kecelakaan pada pengguna jalan dan kendaraan lain di belakangnya.
4. Memperbesar Blind Spot
Blind Spot adalah area titik buta bagi pengemudi truk dan titik yang berbahaya bagi kendaraan di sekitar truk. Hal ini dikarenakan pengemudi tidak mampu melihat titik tertentu termasuk posisi kendaraan lain yang berada dekat disekitarnya.
Semakin tinggi muatan truk atau semakin obesitas muatan truk melebihi bak, maka akan semakin besar pula blind spot dari truk itu sendiri. Hal ini tentu membahayakan pengguna jalan lain karena pengemudi bisa tidak menyadari keberadaan kendaraan lain.
Baca Juga: Area Blind Spot Pada Truk yang Perlu di Waspadai Pengendara Lain