MobilKomersial.com — PT Tentrem Sejahtera atau yang dikenal dengan karoseri Tentrem telah menampilkan inovasi bus listrik dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, pada 18-28 Juli.
Bus listrik berukuran medium tersebut dibangun berdasarkan sasis bus listrik Wintrone Orionis 8NV dengan bodi E-Navigator dan sudah terjual ke perusahaan otobus (PO) Bagong untuk layanan angkutan antar-jemput karyawan.
Baca Juga: Karoseri Tentrem Pamer 5 Unit Bus di GIIAS 2024, Hadirkan Standar Baru Bagi Pelanggan
Corporate Secretary PT Wintrone Orionis Indonesia, Rahadian Prabowo mengatakan bahwa sasis bus listrik ini merupakan buatan Taiwan namun telah dikembangkan secara lokal oleh para talenta muda di tim engineering Wintrone yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur.
“Kita sebenarnya perusahaan joint venture dengan Taiwan, komposisi 30% di Taiwan dan 70% di Indonesia, jadi kita tetap kembangkan secara lokal sesuai dengan regulasi di Indonesia,” ujarnya saati ditemui MobilKomersial.com, Selasa (23/7/2024).
Secara keseluruhan, bus listrik E-Navigator ini memiliki dimensi panjang 8.050 mm, lebar 2.100 mm dan tinggi 3.300 mm dengan bodi berbahan alumunium dan kaca laminated pada bagian depan serta tempered pada sisi samping.
Masuk kedalam, sebagai transportasi antar-jemput karyawan, kabin bus ini dibekali dengan kapasitas 28 kursi plastic inject berkonfigurasi 2-2 namun tetap dilengkapi dengan sejumlah fitur entertainment seperti Full Big Android 10 inci dan LED TV sebesar 24 inci.
Baca Juga: Kalista Siap Dorong Percepatan Transisi Kendaraan Listrik Komersial
Soal sasis, bus listrik ini memakai sasis Wintrone Orionis 8NV yang dipersenjatai dengan paket baterai berkapasitas 132 kWh dan motor listrik PMSM yang mampu menghasilkan tenaga 170 kW atau sekitar 231 dk dengan torsi yang mencapai 1.900 Nm.
Dengan kombinasi baterai dan motor listrik tersebut, bus listrik ini diklaim sanggup menempuh jarak hingga lebih dari 150 km dalam sekali pengisian daya serta mampu melaju dengan kecepatan maksimal mencapai 90 kpj.
Sementara, bicara soal pengisian daya, bus ini sudah bekali charger DC atau pengisian daya cepat dengan port CCS2, sehingga pengisian daya baterai dapat dilakukan dari 0 hingga 100% hanya dalam kurun waktu sekitar 90 menit.
Tak ketinggalan, sebagai penunjang keamanan dan keselamatan, bus listrik ini juga sudah dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR) yang dirancang khusus untuk kebutuhan pemadaman api ketika terjadi kebarakan pada sistem baterai.
Baca Juga: Jawab Tantangan, Laksana Hadirkan Bus Sleeper Bermesin Depan
Sebagai informasi tambahan, Rahadian mengungkapkan bahwa pembangunan bus listrik ini yang berkolaborasi dengan karoseri Tentrem telah memakan waktu hingga sekitar 6 bulan dan telah dibanderol sekitar 3,8 miliar off the road.
“Kita bangun bus listrik selama sekitar 6 bulan. Dan harga memang cukup menarik berkisar 3,8 miliar off the road, kalau dibandingkan dengan membeli big bus dengan kelas suite class ini masih mendapat kembalian,” pungkasnya.