Penggantian Pelumas Berdasarkan Waktu
Penggantian pelumas berdasarkan waktu ditetapkan karena degradasi alami terjadi pada oli mesin terutama pada oli berbasis mineral, semi synthetic dan synthetic blend, jenis pelumas ini akan cepat jika terkena kelembapan dan kontaminan lainnya.
“Jika mengendarai mobil hanya sejauh 100 mil atau sekitar 160 km dengan oli mesin yang baru dan bersih, oli tersebut akan tetap terdegradasi dan teroksidasi, dan pada akhirnya, tidak akan melindungi mesin sebagaimana mestinya,” paparnya.
Baca Juga: Mengenal Total Base Number yang Ada di Kandungan Pelumas Mesin
Penggantian Pelumas Berdasarkan Jarak
Sebagian besar kendaraan memiliki batasan berapa kilometer dapat berkendara sebelum oli perlu diganti. Jarak rata-rata dulunya adalah 5.000 km sebelum penggantian oli diperlukan, namun untuk sebagian besar kendaraan modern, jaraknya adalah 10.000 km atau lebih.
Oli mesin yang digunakan akan mengental karena terkena suhu tinggi dan bahan aditif yang dimaksudkan untuk membersihkan dan melindungi bagian dalam mesin akan rusak, dimana sebagian oli hilang sebagai uap atau dikonsumsi oleh mesin, dan level oli menjadi rendah.
“Kontaminan tersuspensi dalam oli, menyebabkan oli terlihat lebih gelap. Terus mengemudi saat oli kotor atau hampir habis dapat menyebabkan keausan di dalam mesin serta panas yang lebih tinggi dari biasanya dan masalah lainnya,” tutur Arief.
Kendati demikian, Arief menyimpulkan bahwa dengan timbulnya keraguan dalam memutuskan kapan oli harus diganti dan mana yang lebih baik, waktu atau jarak ?, maka perlu melihat faktor-faktor yang mempengaruhi umur oli.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Mesin Mobil Berlumpur, Simak Ulasannya
“Ini bukan hanya soal jarak tempuh. Kendaraan canggih saat ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah bahan bakar yang dikonsumsi, start dalam keadaan dingin hingga lama berkendara tanpa gangguan,” jelasnya.
“Setiap pemilik mobil harus dapat mengidentifikasi cara mengendarai kendaraannya, pelumas yang digunakan serta lingkungan dimana kendaraan tersebut umumnya berada, sehingga dapat memastikan penggantian atau interval penggantian pelumasnya.” tambahnya.
Lebih lanjut, Arief menuturkan bahwa salah satu poin perhatian bagi setiap pengendara atau pemilik mobil adalah penggunaan oli yang harus memiliki kualitas tinggi seperti penggunaan oli full synthetic dengan base oil grup III.
“Dari semua jenis pelumas, sangat disarankan untuk menggunakan pelumas full synthetic, karena dengan menggunakan pelumas ini akan menjawab semua permasalahan yang ada pada mesin kendaraan,” katanya.
Baca Juga: Baru Ganti Cairan, Transmisi Otomatis Jadi Bermasalah, Ini Penyebabnya
“Dengan API yang tepat (API SP/ILSAC GF6A/6B dan/atau CK4) dan SAE yang tepat (0W-XX), sehingga jarak tempuh atau waktu penggantian oli akan menjadi lebih jelas yang mana akan digunakan,” sambung Arief.
Dengan begitu, Arief menyimpulkan bahwa penentuan dari penggantian pelumas pada prinsipnya sangat tergantung pada cara mengemudi, sehingga penentuan dari penggantian pelumas berdasarkan jarak tempuh atau waktu hanya merupakan petunjuk.
“Karena yang mengetahui penggunaan bahan bakar, cara mengemudi hingga jenis dan kualitas pelumas yang digunakan adalah dari pengendara atau pemilik kendaraan itu sendiri,” tutup Arief.
Baca Juga: Alasan Pemilik Mobil Harus Mengganti Filter Oli Agar Mesin Tetap Prima