MobilKomersial.com — Mercedes-Benz mengumumkan telah resmi memasarkan model kendaraan van komersial elektriknya yaitu All-new eSprinter yang diklaim menjadi pionir di segmen van elektrik ukuran besar di dunia.
Meluncur pertama kalinya di pasar Amerika Serikat (AS) All-new Mercedes-Benz eSprinter baru ini menawarkan kepada pelanggan banyak inovasi yang menjadikan berkendara armada logistik yang lebih nyaman dan berkelanjutan.
Baca Juga: Hyundai Pasok Platform eLCV Untuk Kendaraan Niaga Listrik Terbaru Iveco
“Kami mengklaim Mercedes-Benz eSprinter sebagai ‘Lead in Electric’. Fungsionalitas dan fleksibilitasnya menjadikan eSprinter baru sebagai kendaraan ideal untuk berbagai aplikasi,” ucap Mathias Geisen, Head of Mercedes-Benz Vans, mengutip siaran resminya, Selasa (6/2/2024).
All-new Mercedes-Benz eSprinter ini didasarkan pada konsep baru yang terdiri dari tiga modul, sehingga memudahkan adaptasi platform ke berbagai aplikasi. Modul depan berisi semua komponen listrik dan dapat dikombinasikan dengan semua varian.
Baterai tegangan tinggi terintegrasi terletak di modul tengah yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah baterai yang kokoh di bagian bawah bodi mobil untuk menghemat ruang yang dialih fungsikan untuk kebutuhan pengangkutan muatan barang yang lebih lapang.
Lokasi ini menghasilkan pusat gravitasi yang rendah, yang berdampak positif terhadap penanganan kendaraan dan membantu meningkatkan keselamatan berkendara. Modul belakang menampung motor listrik kompak dan bertenaga, yang menggerakkan poros belakang.
Baca Juga: Penjualan Truk dan Bus Listrik Daimler Naik 3 Kali Lipat di Tahun 2023
Di pasar AS, All-new Mercedes-Benz eSprinter ini akan tersedia dalam bentuk van kargo dengan dimensi keseluruhan panjang 7.122 mm, lebar 2.344 mm, tinggi 2.717 mm serta memiliki jarak sumbu roda (wheelbase) sebesar 4.318 mm.
All-new Mercedes-Benz eSprinter ini dibekali dengan paket baterai LFP (Lithium iron phosphate) berkapasitas 113 kWh yang sanggup membawa van kargo ini menempuh jarak hingga 439 km dalam siklus WLTP dan 529 km dalam siklus WLTP khusus dalam perkotaan.
Van listrik ini menawarkan kapasitas kargo seluas 488 m3 atau dengan berat kotor kendaraan yang diizinkan hingga 4.250 kg atau sekitar lebih dari 4 ton dan mampu mengangkut muatan dengan beban maksimal sebesar 1.190 kg atau lebih dari 1 ton.
Solusi eXpertUpfitter, seperti sistem rak, meja kerja, atau lantai kayu tugas berat untuk beban berat menawarkan opsi penyesuaian lebih lanjut untuk kompartemen muatan guna menyesuaikan eSprinter sebagai kebutuhan aplikasi bengkel keliling atau mobil delivery.
Baca Juga: Dijual Mulai Rp442 Juta, Toyota Hilux D-Cab 2.4 4×4 Dapat Penyegaran
Komponen utama powertrain listrik pada all-new eSprinter ini menampilkan dua pengembangan baru yaitu motor listrik dan poros belakang elektrik yang canggih yang keduanya dipasang pertama kalinya di van baterai-listrik dari Mercedes-Benz.
Van listrik eSprinter ini dilengkapi dengan motor listrik jenis permanent magnet synchronous motor (PSM) yang cukup ringan seberat 129 kg yang diklaim dapat menghasilkan output daya sebesar 134-201 dk dengan torsi puncak sebesar 399 Nm.
Untuk meminimalkan waktu pengisian daya bagi pelanggan, eSprinter baru dapat diisi daya hingga 1.159 kW di stasiun pengisian cepat, dimana pengisian 10-80% dari hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk baterai 113 kWh.
Soal kenyaman tidak dipungkiri lagi. Pasalnya, pabrikan asal Jerman ini mengklaim telah menyematkan fitur canggih Mercedes-Benz User Experience (MBUX) yang sebelumnya hanya terdapat pada lini kendaraan penumpang Mercedes-Benz.
Baca Juga: Jajaran Truk Volvo FH16 Dapat Mesin Baru, Lebih Bertenaga
Meski hadir sebagai opsi untuk eSprinter. Fitur MBUX akan menghadirkan inovasi teknologi seperti asisten kontrol suara ‘Hey Mercedes’ yang kini tersedia untuk pelanggan van komersial, begitu pula dengan opsi personalisasi lainnya.
All-new Mercedes-Benz eSprinter terbaru ini sekarang telah tersedia dan sudah dapat dipesan di setiap diler yang tersebar di pasar otomotif AS. Van kargo listrik ini telah dipasarkan dengan harga mulai dari 71.866 USD atau sekitar Rp 1,1 miliar.