“Kami fokus pada dekarbonisasi sektor-sektor yang menantang melalui solusi rendah karbon, pengembangan energi terbarukan, dan membangun bisnis masa depan yang mencakup bisnis kendaraan listrik, baterai, hidrogen ramah lingkungan, dan karbon,” jelasnya.
Tak sampai disitu, kemitraan ini juga bertujuan untuk membantu entitas seperti trasportasi bus seperti TransJakarta dan Ibu Kota Baru IKN dalam mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk adopsi kendaraan listrik secara luas.
Baca Juga: BYD Kenalkan Dua Bus Listrik Baru, BYD12 dan BYD-UNVI DD13
Model e-MaaS ini dinilai tidak terbatas pada kendaraan, dimana proyek ini mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan, yang menawarkan solusi holistik dan hemat biaya untuk kota-kota besar di Indonesia.
“Upaya kolaboratif melalui e-MaaS ini siap untuk diimplementasikan di berbagai sektor karenaskalabilitasnya yang mampu membuka jalan untuk ekspansi ke wilayah lain, sehingga mendorong ekosistem transportasi ramah lingkungan yang kuat dan berkelanjutan,” ucap Dannif.
Menanggapi kerjasama ini, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso turut menambahkan bahwa kerja sama ini mewujudkan salah satu inisiasi Pertamina dalam Sustainability yakni membangun ekosistem EV di Indonesia.
“Kami berharap partnership ini mampu mendorong pertumbuhan bauran energi pada energi baru terbarukan di industri otomotif, terutama transportasi umum. Sehingga emisi dari kendaraan bisa lebih berkurang,” tutup Fadjar.
Baca Juga: Dorong Netralitas Karbon, Hino Rancang Platform Baterai RE-BEV Untuk Truk dan Bus Listrik
Sebagai informasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).