Kejayaan PO Raya semakin berkembang seiring berjalannya waktu, hingga tahun 2004 Ranu Wijaya mengundurkan diri dan menyerahkan sepenuhnya perusahaan kepada Nata Laksana yang merupakan seorang anak dari Witikno.
Dibawah kepemimpinan Nata Laksana ini, PO Raya mulai membuka layanan bus pariwisata pada tahun 2006. Selain itu pada 2010 garasi Raya berpindah dari Jalan Gading Kidul (sekarang Jalan Brigjen Sudiarto), Solo ke Jalan Raya Bulakrejo, Sukoharjo.
Baca Juga: Bukan Dari Pasar Kramatjati, Ini Sejarah Berdirinya PO Bus Kramat Djati
Kemudian pada tahun 2012, salah satu perusahaan penyedia layanan bus Angkutan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) yakni, PO Raya Indah yang menyediakan jurusan Solo-Semarang diambil alih oleh PO Raya sepenuhnya.
PO Raya selalu menggunakan sasis bus Mercedes-Benz, yang pada saat itu menjadi sasis bus yang bergengsi dan juga sebagai lambang dari “kenyamanan”. Bahkan, beberapa penumpang bahkan menjuluki Raya sebagai “sofa berjalan” karena saking nyamannya.
Hingga saat ini, PO Raya menjadi salah satu PO yang masih tetap menggunakan sasis bus asal Eropa yaitu, Mercedes-Benz, mulai dari Mercedes Benz OH 1113 Prima, Mercedes Benz OH 1518 King, dan Mercedes Benz OH 1521 Intercoller.
Selain itu pihak PO Raya mulai menambahkan armada bus baru bersasis Mercedes Benz terbaru yaitu OH 1525, Mercedes Benz 1526 dan Mercedes Benz OH 1626 L dengan Karoseri bodi yang diserahkan kepada Karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah yaitu Laksana.
Baca Juga: Mengenal 4 Fitur Andalan Sasis Bus Mercedes-Benz OH 1626 L
Menariknya, PO Raya memiliki bus dengan kursi yang diambil dari pesawat legendaris McDonnell Douglas DC-10 yang pernah berjaya di Indonesia pada tahun 1970-1980an. Bahkan livery dari bus ini konon terinspirasi dari livery DC-10-30 PK-GIF milik Garuda Indonesia.
Saat ini, PO Raya memiliki sejumlah kelas layanan bus, mulai dari kelas Junior Executive Executive yang berjumlah 32 seat berkonfigurasi 2+2, Executive dengan 28 seat berkonfigurasi 2+2, dan kelas Super Top yang menyediakan 18 seat berkonfigurasi 2+1.