MobilKomersial.com — Selama 35 tahun sejak pertama kali diperkenalkan secara global pada tahun 1988, Vitara menjadi salah satu model SUV ikonik dari Suzuki yang hingga saat ini terus eksis melanjutkan evolusi dimanismya.
Tidak hanya memiliki gaya desain khas urban yang kokoh, mobil ini juga memiliki kemampuan melaju di lintasan off-road dengan impresif. Perlu diketahui, nama ‘Vitara’ berasal dari kata ‘Vital’ dalam bahasa Inggris yang berarti ‘Vitality’.
Baca Juga: Melongok Sejarah Toyota Hilux dari Generasi Pertama hingga Sekarang
Saat SUV lain hadir dengan ukuran yang lebih besar, Suzuki telah berkomitmen, dimana baik Vitara maupun Grand Vitara tetap mempertahankan dimensi dan desain khasnya yang kompak dari tahun ke tahun, sehingga dapat dibilang menjadi SUV legendaris Suzuki.
Generasi pertama Vitara, dimulai pada tahun 1988, dimana Suzuki telah lama memiliki visi tentang kendaraan off-road 4×4 yang dapat melintasi berbagai jalan seperti jalur hutan, lumpur, dan bebatuan serta membawa ke tempat-tempat yang belum pernah dijangkau mobil.
Selang beberapa tahun, Vitara generasi pertama mendapat antusiasme yang positif dari lintas negara. Bahkan, mobil ini pernah diikutkan dalam ajang Pikes Peak Hill Climb yang legendaris di AS dan berhasil memenangkannya pada 1995 melalui Nobuhiro Tajima.
Kala itu, SUV tersebut memiliki nama ‘Escudo’ untuk pasar Jepang dan Indonesia serta ‘Sidekick’ untuk Amerika Utara. Sekitar selama 9,5 tahun, model ini tercatat telah terjual sekitar 1,1 juta unit dan menjadikannya sebagai salah mobil off-road paling laris di industri global.
Baca Juga: Suzuki Grand Vitara Resmi Mengaspal, Pasar SUV Indonesia Semakin Ketat
Di Indonesia, Suzuki Escudo dan Vitara generasi pertama dilengkapi dengan mesin bertipe G16A, 4-silider segarus, 16 katup, SOHC berkapasitas 1.600 cc (1.6L) yang menghasilkan tenaga sekitar 85 dk di putaran 6.000 rpm dengan torsi puncak mencapai 144 Nm di putaran 4.500 rpm.
Suzuki menandai babak baru model ini dengan menghadirkan generasi keduanya pada 1998. Diberi nama ‘Grand Vitara’, SUV tersebut menawarkan performa yang prima dengan desain eksterior yang lebih gagah dari sebelumnya.
Model baru ini juga memenuhi permintaan akan peningkatan keselamatan dan kinerja lingkungan yang lebih baik. Meskipun tetap mempertahankan marwahnya sebagai SUV yang andal di off-road, pabrikan juga memperhatikan fungsinya sebagai mobil yang optimal di jalan raya.
Meskipun bagus untuk berkendara di jalan raya, kemampuan off-roadnya ditunjukkan dengan pencapaiannya di Reli Dakar di gurun Afrika barat. Dengan membawa ratusan liter bensin, Vitara generasi kedua mampu bersaing dengan kecepatan tinggi di gurun bukit pasir yang sangat luas.
Baca Juga: Museum Truk Unimog Kini Tampilkan Seluruh Generasinya Sejak 1947
Kendati demikian, Grand Vitara dengan cepat mendapat permintaan tinggi. Di Indonesia, mobil ini dibekali mesin J20A, 4-silinder segaris, DOHC berkapasitas 2.000 cc (2.0L) yang menghasilkan tenaga 128 dk di putaran 5.900 rpm dan torsi yang mencapai 174 Nm di putaran 2.900 rpm.
Pada tahun 2001, Suzuki meluncurkan Grand Vitara XL7 sebagai terobosan baru dengan menghadirkan SUV 7-seater paling kompak pada saat itu. Model baru ini menyediakan kabin yang lapang dengan performa yang lebih tangguh dengan kemampuan off-road yang luar biasa.
Grand Vitara XL7 yang sekaligus menjadi generasi pertama dari Suzuki XL7 ini dibekali mesin berkode H27A, 6-silinder segaris, DOHC, VVT berkapasitas 2.736 cc yang dapat mengeluarkan tenaga 185 dk di putaran 5.350 rpm dengan torsi 250 Nm di putaran 3.300 rpm.
Kapasitas angkut penumpangnya yang lebih besar menjadikan Grand Vitara XL7 model unik di seri ini, bahkan, selama generasi kedua dihadirkan, Suzuki Grand Vitara telah terjual lebih dari 800.000 unit dari 60 negara di seluruh dunia.
Baca Juga: Sejarah PO Rosalia Indah: Dari 1 Unit Colt Diesel Hingga Miliki Bus Double Decker Terbanyak