MobilKomersial.com — Kondisi medan bagi para pemilik kendaraan komersial atau niaga menjalankan bisnisnya sangatlah beragam. Tak hanya jalanan mulus beraspal saja, kondisi off road di remote area juga menjadi tantangan dalam melakukan operasional bisnis.
Kondisi medan yang terjal seperti di pertambangan ditambah area yang cukup sulit dijangkau dari pusat kota tentu menjadi tantangan bagi para operator dalam perawatan kendaraan utamanya pemenuhan kebutuhan spare part.
Baca Juga: Fokus Isuzu di Industri Cold Chain, Hadirkan Model Kendaraan yang Aplikatif
Paham akan kebutuhan ini, Isuzu menyediakan layanan Spare Part Consignment yang merupakan salah satu solusi yang Isuzu tawarkan bagi Isuzu Partner yang memiliki keterbatasan jangkauan area ke pusat kota, tempat dimana perputaran spare part berpusat.
Layanan ini sendiri berupa penyediaan stok spare part di site atau area operasional perusahaan customer. Penyediaan stok spare part ini secara teknis dapat berupa pembangunan gudang dan distribusi spare part secara berkala.
Budhi Prasetyo, Part & Services Business Solution Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengatakan bahwa keterbatasan tempat di lokasi seperti di pertambangan umumnya menggunakan kontainer-kontainer sebagai bangunan sementara.
“Sebaiknya perusahaan memiliki tempat kosong agar kami bisa menempatkan stok spare part. Namun jika tidak tersedia, kita coba mencari solusi, baik bagi kami dan juga bagi kebutuhan konsumen,” ujarnya kepada MobilKomersial.com, Selasa (26/9/2023).
Baca Juga: Jamin Ketersediaan Suku Cadang, Isuzu Buka Part Depo Baru di Sumatera Bagian Utara
Demikian halnya seperti PT Hillconjaya Sakti sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dengan area operasional tersebar di beberapa titik Sulawesi yang telah mengandalkan Isuzu Giga sebagai salah satu armada bisnis pertambangannya.
“Meskipun jarak antara site operasional tambang jauh dari pusat kota, Isuzu-Isuzu Giga yang mereka gunakan tetap bisa menjalani perawatan dan perbaikan berkat layananan Spare Part Consignment dari Isuzu,” terang Budi.
“Di pertambangan, mereka biasanya menggunakan kontainer sebagai tempat penyimpanan spare part. Namun jika ada tempat di gudangnya, kami juga bisa pakai. Mereka pakai kontainer karena daerahnya tidak memungkinkan,” tambahnya.
Terkait dengan soal pembayaran, Budi mengungkapkan bahwa dengan menaruh stok spare part di tempat customer, maka mereka tinggal ambil di tempat stok. Selanjutnya invoice atau tagihan akan disusulkan secara berkala.
Baca Juga: Ternyata Ini Yang Bikin Isuzu Lebih Sukses di Segmen Kendaraan Niaga Ketimbang Penumpang
“Mungkin sekitar seminggu sekali, dua minggu sekali, atau tiga minggu sekali, kami akan ada stock opname. Atas dasar stock opname itulah kami akan membuatkan invoice,” ujarnya.
Tidak hanya di pertambangan atau area bisnis berlokasi jauh dari pusat kota, kemudahan dari sistem Spare Part Consignment Isuzu juga bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dari berbagai bidang dengan berbagai lokasi lainnya.