MobilKomersial.com — Dalam mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan pada saat arus mudik maupun balik lebaran 2023 di jalan tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR telah mempersiapkan sejumlah pelayanan serta melakukan koordinasi terkait dengan beragam kesiapan agar pelaksanaan arus mudik dapat berjalan lancar, nyaman, dan berkeselamatan untuk masyarakat.
Kakorlantas Polri, Irjen Firman Santyabudi mengatakan, berdasarkan arahan Kapolri pihaknya telah menyiapkan dengan matang segala rekayasa arus lalu lintas apabila terjadi kepadatan dan kecelakaan yang berdampak pada antrean panjang baik di Jalan tol, arteri, hingga jalur penyebrangan.
“Karena kita harus bersungguh-sungguh dalam menyiapkan seluruh fasilitas sarana dan prasarana kita dan melakukan manajemen traffic untuk memastikan kelancaran ini bisa kita capai,” katanya saat Rapat Koordinasi Kesiapan Pengamanan Arus Mudik & Balik Lebaran 1444 H.
Baca juga: Polres Tangsel Sebut Pelanggar Tilang ETLE Mobile Mayoritas Pengendara Motor Tak Menggunakan Helm
Sebagai informasi bahwa hingga saat ini panjang jalan tol yang telah beroperasi di Indonesia mencapai 2.620,01 Km dengan 70 ruas Jalan Tol dan dikelola oleh 49 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang terbagi di Pulau Jawa (1.718,16 Km), Sumatera (738,46 Km) , Kalimantan (97,27 Km), Sulawesi (61,46 Km), dan Bali (10,07 Km).
Kepala BPJT, Danang Parikesit mengungkapkan selama pelaksanaan arus mudik lebaran 2023, semua petugas harus fokus terhadap kesiapan layanan yang harus diberikan terbaik kepada masyarakat pengguna Jalan Tol.
“Khususnya di setiap rest area, yang selalu menjadi perhatian kita semua, kami menghimbau seluruh kualitas disetiap rest area di jalan tol memiliki kesiapan dan fasilitas yang setara agar dapat diakses oleh masyarakat semuanya,” ujarnya.
Kemudian, kata Danang, tantangan terbesar pengelolaan mobilitas rest area adalah mendorong para pemudik memanfaatkan rest area secara bergantian dan lebih maksimal agar tidak ada kendaraan parkir di badan jalan tol.
Baca juga: Profil UD Trucks Quester 350 6×4 Euro 5, Cocok Untuk Kebutuhan Mining Hingga EMKL
“Selain itu juga terdapat 2 hal penting yang difokuskan, yang pertama adalah persepsi masyarakat yang menggunakan rest area favorit dan tidak favorit karena hampir semuanya ingin ke rest area favorit seperti contohnya di Jalan Tol Semarang – Solo ada Rest Area Km 456 dan di Banjaratma Km 260B Jalan Tol Pejagan – Pemalang,” ungkapnya.
Hal yang kedua lanjut Danang, adalah terdapat beberapa rest area fungsional baru tersebut yang juga harus di sosialisasikan untuk menjadi pilihan lain, serta penyediaan kapasitas toilet di rest area yang lebih banyak melalui toilet modular untuk dapat menampung pemudik menghindari adanya antrian.
Baca juga: Lakukan Rampcheck, Ribuan Bus Tak Layak Jalan Jelang Lebaran 2023
“Saat ini terdapat fasilitas pendukung Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area Km 207A dan Km 389B jalan tol Trans Jawa serta di rest area Km 163A jalan tol Trans Sumatera. Kemudian dalam mengantisipasi pengisian bahan bakar kendaraan di rest area, ditambahkan layanan SPBU di rest area Km 792B Jalan Tol Gempol – Pasuruan, rest area Km 819A Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo, dan rest area Km 66A Jalan Tol Pandaan – Malang,” imbuhnya.
Berkaitan dengan penerapan one way dan contraflow, kata Danang, Menteri PUPR berpesan selama pelaksanaan skenario lalu lintas lebaran nanti sepenuhnya menjadi kewenangan Korlantas dan BPJT mengikuti arahan di lapangan.
“BPJT juga memastikan fungsi CCTV, VMS, VMS Mobile, RTMS, Radio komunikasi untuk memonitor kondisi lalu lintas dan percepatan informasi. Juga terdapat aplikasi dari masing-masing BUJT untuk informasi seputar Jalan Tol dan tarif tol yang tersedia,” tambahnya.
Baca juga: Kerap Disulap Jadi Camper Van, Truk Isuzu Elf Diklaim Terbukti Mudah Di Modifikasi