MobilKomersial.com — Presiden RI, Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan 2 terminal bus di wilayah Sumatera Utara karena telah selesai di revitalisasi, diharapkan selain akan meningkatkan konektivitas antar wilayah perkotaan dan antar provinsi, terminal tersebut juga dapat mendorong pariwisata, dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Ini satu hal yang membanggakan, kota Medan memiliki fungsi konektivitas dalam kota dan luar kota yang terhubung dengan baik, karena kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta, ” kata Budi dalam keterangannya.
Menurut Budi, pembangunan kedua terminal tipe A di Sumatera Utara ini dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Terminal Amplas dibangun dengan pagu anggaran SBSN Rp 42,8 miliar dan diselesaikan melalui skema tahun jamak (multiyears) tahun 2021-2022.
Baca juga: MMKSI Umumkan Pimpinan Baru Atsushi Kurita, Pernah Nahkodai Mitsubishi Fuso
Sementara, Terminal Tipe A Tanjung Pinggir dibangun menggunakan pagu anggaran SBSN Rp 43,4 miliar dan telah diselesaikan pada tahun 2022.
“Saat ini, tanah di dua terminal sudah dibangun sebagian, dan sebagian lagi akan dikembangkan menggunakan pendanaan kreatif bekerjasama dengan swasta. Semula tanah ini milik Pemkot kemudian diserahkan kepada Kemenhub dan akan dikembangkan dengan konsep multifungsi (mixed use), ” ujarnya.
Dengan konsep multifungsi (mixed use), kata Budi, terminal tipe A tidak hanya memiliki fungsi sebagai simpul transportasi yang memiliki fungsi naik turun penumpang dan kedatangan keberangkatan bus, tetapi memiliki fungsi dan nilai tambah lainnya yaitu, sebagai pendorong dan penggerak perekonomian dan sebagai pusat kegiatan sosial, seni dan budaya.
Baca juga: Merasakan Kenyamanan Sleeper Bus PO Kalingga Jaya dari Semarang ke Jakarta
“Pengoperasian kedua terminal tipe A tersebut dikelola BPTD Wilayah II Provinsi Sumatera Utara. Terminal Tipe A Amplas memiliki luas lahan total 20.162 m2, terminal seluas 15.037 m2 dan lahan kosong seluas 5.125 m2 yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga berupa Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP). Adapun fasilitas yang dimiliki meliputi gedung terminal, mess karyawan, ruang istirahat sopir, lahan parkir, dan toko-toko,” ungkapnya.
Sementara Terminal Amplas Medan memberikan layanan bus AKAP/AKDP yang masuk rata-rata 12.344 bus/tahun dengan jumlah penumpang rata-rata 85.271 penumpang/tahun. Terminal Amplas melayani 32 trayek AKAP dengan 602 armada; 25 trayek AKDP dengan 395 armada; 3 trayek Angkot dengan 232 armada; dan 2 trayek Trans Metro Deli dengan 35 armada serta telah dilakukan kerjasama berupa sewa tenant/kios.
Sementara itu, revitalisasi Terminal Tipe A Tanjung Pinggir Pematangsiantar memiliki luas lahan terminal 32.891 m2 dan lahan seluas 13.156 m2 yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Adapun Fasilitas yang dimiliki meliputi gedung terminal, mess karyawan, ruang istirahat sopir, lahan parkir, dan toko-toko.
“Terminal Tipe A Tanjung Pinggir memberikan layanan bus AKAP/AKDP dengan jumlah rata-rata 4.322 bus/tahun dan 35.690 orang penumpang/tahun. Terminal melayani 14 trayek AKAP dengan 58 armada; 20 trayek AKDP dengan 38 armada; 17 trayek Angkutan Perkotaan dengan 24 armada serta telah dilakukan Kerjasama Pemanfaatan tenant/kios,” imbuhnya.
Baca juga: Pakai Mesin V12 dan Transmisi Toyota Supra, Tenaga Hilux Ini Tembus Hingga 1.000 Dk