MobilKomersial.com — Industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang strategis karena telah memiliki peran penting dalam upaya berkontribusi terhadap pertumbuhan industri dan perekonomian nasional.
Menurut Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) hal itu terlihat dari penyerapan tenaga kerja yang banyak hingga peningkatan daya saing secara kontinyu sebagai bagian dari keikutsertaan dalam rantai pasok dunia (global supply chain).
Baca Juga: Hino Si Paling Mengerti Soal Keselamatan Truk dan Bus
“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menjalankan program pengembangan industri otomotif nasional secara konsisten agar industri otomotif di Indonesia mampu menjadi pusat produksi bagi pasar ekspor,” ucapnya mengutip keterangan resminya, Rabu (1/2/2023).
Febri memaparkan bahwa sektor industri otomotif pada tahun 2022, khususnya di Tanah Air telah menunjukkan kinerja yang cukup gemilang, meskipun terdapat tekanan inflasi di berbagai negara dan dampak perang antara Rusia-Ukraina.
“Manufaktur kendaraan roda empat (Mobil) nasional berhasil menjadi pahlawan devisa dengan kemampuan ekspor secara CBU (Completely Built Up) sebesar 473.000 unit mobil, meningkat 60,7% dibanding tahun 2021 yang berjumlah 294.000,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Febri menambahkan bahwa dari sisi nilai, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2022, ekspor CBU tersebut mencapai USD5,7 miliar atau meningkat 63,5% dibanding tahun 2021 yang mencapai USD3,5 miliar.
“Apabila nilai ekspor dan impor kendaraan CBU dibandingkan, secara nilai menghasilkan surplus devisa sebesar USD3,4 miliar, meningkat 64% dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah USD2 miliar,” paparnya.
Baca Juga: Isuzu Targetkan 39.000 Unit Kendaraan Komersial Terjual Selama 2023
Berdasarkan data tersebut, menurut Febri, dapat disimpulkan bahwa pembinaan sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor dalam bentuk CBU sudah berjalan di arah yang tepat. “Ekspor otomotif Indonesia telah mencapai lebih dari 80 negara,” imbuhnya.
Namun demikian, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif. Beberapa tantangan di antaranya terkait ketersediaan bahan baku, kekurangan semi-konduktor, kendala logistik dan transportasi, serta biaya energi yang tinggi.