Mobilkomersial.com — Produsen truk dan bus terkemuka asal Swedia, Scania telah berpartisipasi dalam ajang pameran transportasi IAA 2022 di Hanover, Jerman dengan menampilkan sebanyak 14 kendaraan yang sebagian besar merupakan model kendaraan elektrifikasinya.
Hal tersebut merupakan cara Scania yang mempresentasikan wujud masa depan transportasi berkelanjutan dimana pada tahun 2030, Scania telah menargetkan bahwa hingga 50% dari total volume penjualan kendaraannya akan segera menggunakan energi listrik.
Menururt Chief Executive Office (CEO) Scania Group, Christian Levin, Scania telah bekerja untuk mendekarbonisasi di seluruh ruang lingkup dengan tujuan untuk mempercepat peralihan ke sistem transportasi berkelanjutan menuju 100% energi listrik.
“Kami baru-baru ini mengirimkan truk kayu berlistrik ke pelanggan di Swedia utara. Dan itu adalah bukti nyata bahwa kami sekarang dapat menggemparkan semua aplikasi transportasi berat,” tegasnya dalam siaran resminya, Rabu (21/9/2022).
Levin melanjutkan bahwa, untuk mengaktifkan transportasi jalan raya jarak jauh, Scania sedang mempersiapkan pengisian megawatt untuk mengisi truk selama 45 menit untuk 4,5 jam perjalanan.
“Saat kami meningkatkan kendaraan dengan nol emisi, kami semakin fokus pada sumber emisi lainnya. Scania sekali lagi menunjukkan caranya dengan menetapkan target dekarbonisasi rantai pasokan paling ambisius di industri kami,” jelasnya.
Baca Juga: Volvo Kenalkan E-Axle Baru, Solusi Perpanjang Jarak Tempuh Truk Listrik
Untuk mempercepat transisinya menuju era elektrifikasi, salah satu produknya yaitu, Scania Super akan menjadi model mesin konvensional terbaru dan terakhirnya meski telah memberikan penghematan bahan bakar 8% untuk pelanggan jarak jauh.
“Kami telah mengidentifikasi empat ‘titik panas’ (baterai, baja, aluminium, dan besi tuang) yang bersama-sama menyumbang lebih dari 80 persen emisi karbon yang berasal dari rantai pasokan. Pada tahun 2030 kami akan mengurangi emisi ini dengan 60-85 persen,” tambah Levin.