Mobilkomersial.com — Menyadari keterbatasan sumber daya air, Michelin Indonesia mengumumkan akan mulai mengoperasikan pengolahan air limbah di fasilitas barunya. Dengan itu, sisa air dari pabrik yang berada di Cikarang, Jawa Barat akan diolah kembali sebagai jajaran produk ban ramah lingkungannya.
Pembangunan dan pengoperasian fasilitas daur ulang air ini dilakukan secara bertahap dengan tujuan mendaur ulang seluruh sisa maupun limbah air yang dihasilkan di lingkungan pabrik ban Michelin untuk digunakan kembali.
Baca Juga: Pasokan Ban Minim, Organda dan IPOMI Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan Ban Truk dan Bus
Direktur Public Affairs Michelin Indonesia Kartika Susanti mengatakan bahwa pengolahan dan daur ulang air limbah ini merupakan standar operasi yang dijalankan di fasilitas produksi Michelin di seluruh dunia agar sejalan dengan prinsip operasi sirkuler keberlanjutan dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
“Dengan mendaur ulang air limbah dan menggunakannya kembali baik untuk kegunaan umum maupun produksi, Michelin akan secara signifikan mengurangi penggunaan air tanah dan meminimalisir dampak kegiatan industri pada lingkungan,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (1/9/2022).
Dalam fasilitas ini, air limbah dan air sisa diolah dan didaur ulang melalui serangkaian proses fisik dan kimiawi termasuk penyaringan dan penjernihan. Setelah itu, air daur ulang ditampung dalam tangki-tangki air untuk disalurkan bagi kegunaan umum sehari-hari maupun dalam proses produksi ban.
Pada 2022 di mana pengoperasian fasilitas daur ulang air limbah pertama kali dijalankan, Michelin telah berhasil menurunkan tingkat penggunaan air tanah sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Goodyear Rilis Ban Komersial Berbasis Minyak Kedelai
Dalam lima tahun mendatang, Michelin menargetkan peningkatan penggunaan air daur ulang dalam keseluruhan proses produksi dan mengurangi penggunaan air tanah hingga mendekati 100 persen. Dengan itu, hampir seluruh proses produksi ban di pabrik milik Michelin akan menggunakan air daur ulang.
“Secara bertahap dalam lima tahun ke depan, penggunaan air daur ulang akan ditingkatkan hingga mencakup aktifitas produksi yang lain seperti pendinginan dan steam. Air hasil daur ulang ini juga memiliki kualitas yang sangat baik sehingga aman untuk dikonsumsi,” tutup Kartika.