MobilKomersial.com – Seperti yang diketahui bahwa, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada November 2022 mendatang.
Pada pertemuan puncak yang dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20 itu. Indonesia berencana akan menggunakan kendaraan listrik pada seluruh kendaraan operasionalnya mulai dari mobil penumpang, bus listrik hingga kendaraan komersial elektrik lainnya.
Baca Juga: Mobil Komersial Listrik DFSK Gelora E Dukung Mobilitas dan Logistik KTT G20
Tak hanya Agen Pemegang Merek (APM) mobil yang menghadirkan kendaraan listrik, Perguruan tinggi Tanah Air pun turut mendukung acara tersebut dengan menghadirkan kendaraan-kendaraan elektriknya.
Salah satunya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang telah melakukan penandatanganan kontrak proposal Matching Fund untuk Pengembangan dan Pembuatan Bus Listrik Merah Putih yang berlangsung di Gedung Rektorat ITS, Senin (23/5/2022).
Penandatangan kontrak ini merupakan bentuk kontribusi ITS dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) demi melancarkan kegiatan Presidensi KTT G20 2022.
Dr. Muhammad Nur Yuniarto Koordinator peneliti Bus Listrik Merah Putih menyampaikan, latar belakang pembuatan bus listrik ini adalah untuk menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Diapresiasi Menhub, Bus Bio Smart and Safe Bus Diproyeksikan Dukung G20
Pembuatan bus listrik yang berjalan sejak Februari 2022 ini, ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2022 mendatang.
“Pembuatan bus listrik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bus listrik buatan PT INKA, Inobus. Dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menuturkan bahwa Inobus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah yakni sebesar 30 persen. Sehingga membutuhkan bantuan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk meningkatkan TKDN tersebut menjadi 60 persen,” ujarnya.
Adapun perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih ini antara lain ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
“Peran perguruan tinggi ini untuk meningkatkan TKDN, yakni mulai dari membuat desain hingga membuat komponen sparepart,” jelasnya.
Baca Juga: Hyundai IONIQ Electric dan KONA Electric Jadi Kendaraan Resmi G20 Indonesia
Dosen asal Purworejo ini menuturkan, nantinya pengembangan Bus Listrik Merah Putih tersebut akan terus dilakukan setelah digunakan untuk KTT G20. Bus-bus ini akan digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia.
“Setelah digunakan di KTT G20, bus listrik ini akan mulai digunakan di kota Surabaya dan Bandung,” ungkapnya.