Rusia, MobilKomersial.com – Para petinggi perusahaan pembuat truk terbesar di Rusia, Kamaz, telah mengambil bagian dalam pertemuan Komisi Manufaktur Otomotif dan Mesin Pertanian dari Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (RSPP) yang diadakan di Moskow.
Salah satu yang menjadi prioritas di antara isu-isu utama dalam agenda adalah pengembangan industri dan produksi kendaraan hidrogen di Rusia.
Mengingat dekarbonisasi global, prospek penggunaan teknologi hidrogen adalah salah satu isu yang paling banyak dibicarakan saat ini. Menurut banyak ahli, di area inilah Rusia memiliki peluang tertinggi untuk bergabung dengan tren penghijauan global.
Baca Juga: Keunggulan Truk Tambang Kamaz 6561, Hemat Bahan Bakar 15%
“Industri otomotif dan mesin pertanian Rusia dapat menjadi playmaker dalam produksi kendaraan sel bahan bakar hidrogen, asalkan kendala infrastruktur diatasi dan potensi ilmiah dalam negeri dikembangkan,” tegas Mikhail Matasov selaku Wakil Direktur Umum Kamaz mengutip laman resminya, Senin (13/12/2021).
Ia mengingatkan, ada tiga dokumen perencanaan strategis yang menentukan pengembangan energi hidrogen di Federasi Rusia antara lain, roadmap pengembangan energi hidrogen di Federasi Rusia hingga 2024, konsep pengembangan energi hidrogen di Federasi Rusia, dan Konsep untuk pengembangan produksi serta penggunaan transportasi jalan listrik di Federasi Rusia untuk periode hingga 2030, yang memiliki divisi terpisah tentang energi hidrogen.
Menurut para pemimpin Kamaz, adopsi dokumen-dokumen ini dan pengembangan tujuan pengembangan prioritas harus memacu produsen hidrogen untuk membentuk proses bisnis dan mengembangkan teknologi yang akan ditujukan untuk produksi jenis bahan bakar ini.
Matasov menekankan bahwa tujuan dari pabrikan Rusia adalah untuk melokalisasi lini semua jenis kendaraan sel bahan bakar hidrogen.
“Fasilitas infrastruktur Rusia belum cukup untuk transportasi hidrogen. Dan, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman negara lain, perlu untuk membangunnya melampaui pasar kendaraan hidrogen,” paparnya.
Baca Juga: Kamaz 4326, Monster Ganas yang Ikut Dakar Rally dari Negeri Beruang Merah
Pertemuan tersebut juga menyinggung tingginya biaya hidrogen hijau sebagai masalah utama bagi pengembangan dan implementasi teknologi hidrogen dan infrastruktur terkait.
Perlu dicatat bahwa pengembangan industri membutuhkan pengembangan instrumen dan standar undang-undang dan partisipasi negara, termasuk subsidi dan insentif pajak bagi perusahaan yang akan membeli kendaraan hidrogen.
Pabrikan juga dapat merangsang permintaan, misalnya, membuat kontrak dengan pemilik pompa bensin dan memberi pembeli kendaraan tersebut kesempatan untuk menerima bahan bakar selama 2-3 tahun secara gratis.