Jakarta, MobilKomersial.com – My Nitro akan hadir di beberapa lokasi, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera dan masih dapat discale up untuk lebih banyak populasinya.
Perangkat pengisian nitrogen yang mirip mesin ATM akan tersebar di lokasi yang mudah dijangkau. Sehingga masyarakat tak perlu harus ke SPBU untuk mendapatkan nitrogen.
Layanan ini merupakan terobosan inovasi yang luar biasa karena merupakan system automation yang pertama di Asia, dan ini merupakan karya anak bangsa, karena itu My Nitro berani menggunakan tagline The First Automated Nitrogen Services in Asia.
My Nitro beroperasi secara digital, dimana konsumen melakukan semuanya secara mandiri, touchscreen dan user friendly.
Pembayaran bisa dilakukan dengan uang elektronik (E-Money, Brizzi, TapCash, Flazz) dan dompet elektronik (Shopeepay, Gopay, LinkAja, OVO, Dana dll) sehingga cashless, paperless dan eco green.
“Jadi alatnya automation, kita eco green. Tidak ada lagi yang namanya struk kertas yang keluar. Kalau orang butuh struk, tinggal input alamat email dan real time struk akan dikirim via email. Setiap transaksi bisa dilihat di dashboardnya,” kata Muchlis, Founder dan CEO MyNitro, usai meresmikan outlet MyNitro di lahan parkkr Alfamidi Limo, Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/7).
Bila saat ini banyak orang berpikir bahwa nitrogen mahal, maka dengan sistem bisnis digital yang mereka rancang membuat harga nitrogen relatif murah sehingga dapat diakses semua orang yang memiliki kendaraan baik mobil maupun motor sekalipun sepeda.
Mynitro saat ini bekerjasama dengan Shopeepay yang merupakan perusahaan digital terbesar di Indonesia, customer dapat dengan mudah melakukan pembayaran dengan aplikasi tersebut, sangat familiar, mudah dan banyak sekali promo yang diberikan seperti cash back yang mereka berikan sampai dengan 30% tentunya akan sangat bermanfaat untuk customer, kedepannya juga dapat dikolaborasikan dengan system pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina yang saat ini marak digunakan pada setiap SPBU.
Selain itu juga dapat dikolaborasikan dengan pihak Gojek Indonesia dimana kami sangat ingin memberikan manfaat kepada para driver Gojek dan Gocar, khusus mereka kami berikan diskon special sehingga dapat meringankan mereka dalam menjalankan tugasnya.
Mesin automation-nya pun dikembangkan sendiri dengan model yang futuristik dan dapat dioperasikan dengan mudah.
Penggunaan mirip mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), untuk mesin inflator pengatur tekanan udaranya menggunakan Produk Airtec Asia yang pengadaannya disupport oleh PT Hanindo Automotive sebagai mitra strategis My Nitro.
Pengguna tinggal menekan opsi ban mobil atau motor dan menentukan jumlah ban, kemudian melakukan pembayaran dengan berbagai metode pembayaran (cashless), besaran tekanan angin pun dapat ditentukan sesuai kebutuhan, lalu tinggal menarik selang dan mengisinya sendiri, sangat mudah digunakan dan tentunya memberikan pengalaman menarik bagi konsumennya.
Bagi Muchlis sudah saatnya Indonesia bergerak selangkah lebih maju dengan menggunakan perangkat-perangkat yang efisien dalam mengelola bisnis.
Selain berinovasi di My Nitro, Saat ini Muchlis bersama sahabatnya Fajar Saiful Bahri yang lulusan MBA Australia dan Mochamad Ichsan sedang melakukan pengembangan riset Hawk-Eye yang mampu mengontrol BBM bersubsidi dan mengembangkan Program Silent-Police sebagai aplikasi tilang elektronik yang canggih.
“Kami memiliki impian besar untuk berperan serta dalam dunia inovasi untuk dapat dinikmati khalayak ramai dan bermanfaat untuk orang banyak dengan basis digitalisasi yang digarap oleh anak bangsa sendiri. Kami ingin meninggalkan jejak itu,” tutur Co-Founder Indonesian Future Marketing, sebuah komunitas yang beranggotakan beberapa praktisi bisnis dan marketing di Indonesia yang berorientasi terhadap kreatifitas dan inovasi.