Jakarta, MobilKomersial.com – Di masa pandemi Covid-19 ini, pelemahan ekonomi di hampir semua sektor bisnis membuat masyarakat mengubah prioritas hidupnya. Jika sebelum pandemi, banyak orang ingin membeli mobil dengan mengajukan kredit di lembaga pembiayaan.
Namun saat ini sudah banyak orang yang memilih untuk mengalihkan modalnya untuk dana darurat dibandingkan untuk kebutuhan konsumtif. Tapi, benarkah niat membeli kendaraan itu benar-benar telah surut di masa pandemi ini?
Berdasarkan pengamatan dari lembaga pembiayaan, keinginan masyarakat untuk memiliki mobil sebenarnya tidak surut, hanya berubah saja cara untuk memilikinya. Sebagaimana dilansir dari laman resmi salah satu lembaga pembiayaan Adira Finance, program kepemilikan mobil tanpa DP atau uang muka di sejumlah lembaga pembiayaan menjadi laris manis diserbu calon pembeli.
Baca juga: Ada Pandemi Covid-19, Pasar Rakyat Adira Finance Diracik dengan Teknologi Digital
Program kredit tanpa DP banyak diserbu karena calon pembeli merasa tidak perlu mengeluarkan simpanannya untuk membayar uang muka. Calon pembeli akan merasa diuntungkan dengan progam semacam ini, terlebih jika uang muka pembelian kendaraan bisa mencapai 30% dari total harga jual unit.
Adira Finance memberikan simulasi, jika ingin membeli kendaraan seharga Rp 250 juta, maka calon pembeli harus memiliki Rp 75 juta untuk membayar uang muka. Jadi, pertanyaannya adalah mungkinkah memiliki mobil murah dengan sistem kredit tanpa uang muka?
Untuk menjawab kebutuhan calon pembeli mobil Adira Finance menawarkan program kepemilikan kendaraan tanpa DP dengan mengajukan pinjaman multiguna maxi untuk pembelian mobil baru atau bekas. Sistem yang diterapkan sama seperti skema KPR rumah, yakni Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan juga faktur asli pembelian mobil menjadi agunan pinjaman tersebut dan bunga yang diberikan cukup kompetitif.
Baca juga: Adira Insurance Berkomitmen Penuh Ajak Masyarakat Selamat di Jalan
Agar tidak menyusahkan di kemudian hari, Adira Finance berharap agar calon pembeli memperhatikan kemampuan membayar cicilan dan bunga setiap bulan. Hal ini diperlukan agar calon pembeli mengerti apakah perlu membeli mobil baru atau cukup mobil bekas. Karena, pada umumnya mobil baru memiliki deprisiasi sekitar 20% ketika sudah dikendarai.
Selain itu yang tidak kalah penting adalah menjaga rasio pinjaman agar tidak melebihi dari 30% dari total pendapatan per bulan agar tetap dapat hidup meski memiliki cicilan. Kredit kendaraan yang melebihi 30% total penghasilan akan membuat pembeli kesulitan membayar biaya per bulannya.