Mobilkomersial.com — Gemparnya polemik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik subsidi ataupun non-subsidi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada awal September 2022 kemarin diklaim cukup berdampak besar bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, pabrikan otomotif asal china, DFSK menilai bahwa kendaraan listrik (EV) menjadi solusi untuk menghadapi sekaligus mengantisipasi kenaikan harga BBM, sekaligus mendukung lingkungan yang hijau dan operasional yang efisien.
Baca Juga: Van Listrik DFSK Gelora E Resmi Jadi Angkot Feeder di Kota Palembang
Achmad Rofiqi, Marketing Head PT Sokonindo Automobile mengatakan bahwa kendaraan listrik sangat cocok digunakan sebagai kendaraan operasional karena menawarkan efisiensi sangat tinggi yang bisa mengurangi biaya operasional melalui penggunaan energi yang lebih sedikit serta perawatan yang minim.
“DFSK melihat rencana kenaikan harga BBM menjadi salah satu momok yang cukup memberatkan dunia usaha karena akan berpengaruh terhadap biaya operasional sehari-hari,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (6/9/2022).
Selain itu, Rofiqi menyebut, bahwa kendaraan listrik juga membebaskan para penggunanya dari konsumsi BBM dan sekaligus memberikan langkah kontribusi untuk menjaga alam sekitar dari emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan bermotor.
“Kondisi ini bisa saja dihindari, dan bahkan menekan biaya operasional usaha melalui DFSK Gelora E yang 100 persen menggunakan teknologi Battery Electric Vehicle (BEV) yang efisien, ramah lingkungan, dan fungsional dalam mendukung kelancaran usaha,” tambahnya.
Baca Juga: Ada Angkot Listrik di GIIAS 2022, Begini Keunggulannya
Kendati demikian, salah satu produk elektrifikasinya yaitu, DFSK Gelora E diklaim bisa menjadi sebuah pilihan bagi masyarakat. Mobil van itu merupakan yang kendaraan ramah lingkungan dan 100 persen didukung oleh tenaga listrik sehingga emisi karbon gas buang pun nol persen.
Kehadiran DFSK Gelora E itu dianggap sebagai salah satu inovasi untuk menggantikan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) yang kerap digunakan oleh kendaraan niaga ringan pada umumnya dengan motor listrik sebagai penggerak dan baterai listrik sebagai sumber tenaga.
Baterai yang digunakannya pun sudah menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH dan didukung dengan penggerak motor listrik yang dapat menghasilkan tenaga hingga 80 dk di putaran 9.000 rpm serta torsi 200 Nm.
Dalam kondisi baterai penuh, mobil ini bisa melaju sejauh 300 Km. Lalu untuk pengisian baterainya juga tidak lama. Dengan fast charging cuma butuh 80 menit dari posisi 20 persen ke 80 persen. Kalau dari kondisi baterai habis sampai 100 persen, butuh 2,5 jam saja.
Baca Juga: Mobil Komersial Listrik DFSK Gelora E Dukung Mobilitas dan Logistik KTT G20
Dengan menggunakan baterai listrik, tentunya DFSK Gelora E tidak membutuhkan pengisian BBM. Bahkan biaya operasional mobil ini diklaim sebesar Rp200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 biaya operasional kendaraan bermesin konvensional.
Konsumen juga tidak perlu khawatir dengan keamanan baterai selama kepemilikan kendaraan. Baterai yang digunakan sudah mengadopsi langkah-langkah perlindungan seperti perlindungan isolasi, perlindungan tegangan tinggi, tahan debu dan air (hingga standar IP67), dan sistem perlindungan baterai yang ketat untuk memastikan keamanan baterai dalam kondisi ekstrim.