MobilKomersial.com — Mengemudikan mobil dengan kecepatan tingg pada saat jalanan basah atau diguyur hujan dapat menimbulkan aquaplaning atau hydroplaning yakni kondisi ban mobil yang kehilangan penapakan (traksi) pada permukaan jalan saat melintasi genangan air di permukaan jalan.
Pada saat terjadi aquaplaning, mobil akan meluncur lurus ke depan seperti terpeleset atau berjalan di atas lapisan es dan mobil tidak bisa dikendalikan. Akibatnya mobil tidak dapat dikendalikan mobil akan mengalami kecelakaan.
Baca juga: 5 Hal Yang Wajib Dilakukan Jika Mobil Terendam Banjir
Jaga Kondisi Ban Mobil
Aquaplaning dapat dengan mudah terjadi jika ban tidak dalam kondisi optimal. Seperti telapak ban yang sudah aus atau tekanan udara ban tidak sesuai rekomendasi pabrikan, selagi masih di awal musim hujan, segera cek dan ganti ban jika kondisinya sudah tidak memungkinkan.
Selain mengganti ban, seperti dilansir dari laman Toyota, pemilik kendaraan bisa melakukan spooring dan balancing serta pengecekan kaki-kaki mobil.
Mengemudi dengan Aman
Saat melihat permukaan jalan yang berada di depan licin atau ada genangan air, segera kurangi kecepatan dengan melepaskan injakan pada pedal gas. Apalagi jika saat hujan deras, jangan melakukan pengereman secara tiba-tiba yang berisiko membuat daya cengkeram ban hilang dan mobil tidak dapat dikendalikan.
Hindari pula mengalihkan perhatian dari jalan seperti bermain ponsel sehingga berkendara bisa lebih fokus.
Cara Menghadapi Aquaplaning
Jika saat berkendara terjadi aquaplaning, pengemudi harus tetap tenang dan fokus mengingat aquaplaning hanya berlangsung sekejap. Jangan panik, karena nanti akan lupa apa yang harus dilakukan dan berujung celaka.
Jangan pula melakukan manuver mendadak seperti pindah lajur yang justru akan memperburuk keadaan karena mobil lebih sulit dikendalikan serta jangan melakukan pengereman mendadak dengan maksud mengurangi kecepatan mobil. Pengereman justru membuat ban mobil semakin kehilangan daya cengkeram.
Cukup Angkat Kaki dari Pedal Gas
Cukup angkat kaki dari pedal gas lalu pegang kemudi lurus agar mobil tetap mengarah ke depan. Biarkan kecepatan mobil berkurang secara gradual dan ban mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan, jangan lakukan pengereman yang akan membuat ban kehilangan penapakan lantaran dilakukan di atas genangan air.
Biasanya secara alami pengemudi bisa merasakan perbedaan kemudi yang hampa karena ban tidak menapak dan saat traksi ban kembali pulih. Bila gigitan ban mulai terasa kembali, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan kemudian lihat sekeliling, apabila semuanya aman silahkan lanjutkan perjalanan.
Baca juga: Belum Ada di Bengkel Resmi, Begini Cara Tambahan Merawat Kendaraan Diesel