MobilKomersial.com — Dua raksasa otomotif Jepang, Isuzu Motors Limited (Isuzu) dan Toyota Motor Corporation (Toyota) telah mengumumkan langkah kolaboratif yang akan mengubah wajah transportasi publik perkotaan.
Kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan untuk bersama-sama mengembangkan dan mengomersialkan bus bertenaga sel bahan bakar hidrogen (Fuel Cell) generasi baru yang diklaim sebagai solusi “nol emisi” untuk masa depan.
Produksi massal bus revolusioner ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun fiskal 2026 (April 2026 – Maret 2027) di Pabrik Utsunomiya milik J-Bus, Ltd., sebuah perusahaan patungan yang didirikan secara setara antara Isuzu dan Hino Motors, Ltd. (Hino).
Baca Juga: Kolaborasi Hino dan Nestle Tingkatkan Kompetensi Pengemudi Truk Ciptakan Perjalanan yang Aman
Mengutip siaran resmi Toyota, Selasa (30/9/2025), aliansi strategis ini tidak hanya mempercepat pengembangan teknologi, tetapi juga menetapkan standar baru bagi transportasi publik yang bersih dan berkelanjutan.
Bus sel bahan bakar generasi baru ini akan menggunakan basis platform yang sudah ada: platform bus rute listrik baterai (BEV) lantai datar yang telah dikembangkan bersama oleh Isuzu dan Hino dan diluncurkan pada tahun fiskal 2024.

Basis yang sama ini kemudian akan dipadukan dengan sistem Fuel Cell mutakhir yang dikembangkan Toyota. Ini bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tentang efisiensi. Isuzu dan Toyota secara aktif berupaya untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan.
Kunci dari upaya ini adalah standarisasi suku cadang antara kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik sel bahan bakar (FCEV), sebuah langkah cerdas untuk mempercepat adopsi kendaraan tanpa emisi.
Baca Juga: Rangkul Kalista, Wuling Mitra EV Siap Jadi Jagoan Baru Logistik Hijau, Hemat Biaya Hingga 69%!
Kesepakatan ini menegaskan komitmen serius kedua perusahaan terhadap tujuan netralitas karbon. Isuzu melihat bus hidrogen generasi baru sebagai teknologi baru yang krusial untuk memperluas pilihan kendaraan nirkabel emisi di luar bus listrik baterai tradisional.
Sementara, Toyota secara tegas memosisikan hidrogen sebagai sumber energi vital dalam mencapai netralitas karbon serta memajukan berbagai inisiatif mulai dari produksi, transportasi, penyimpanan, hingga penggunaan hidrogen melalui kemitraan lintas industri.
Bus hidrogen menawarkan keunggulan dalam jarak tempuh yang lebih jauh dan waktu pengisian ulang yang lebih cepat dibandingkan bus BEV, menjadikannya pilihan ideal untuk operasional bus rute harian yang intensif.