MobilKomersial.com — PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkenalkan konsep mobil listrik terbaru, eWX, dalam ajang bergengsi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, pada tanggal 13 – 23 Februari 2025 di Hall A JIExpo Kemayoran.
Kehadiran eWX di Indonesia menjadi debut perdana di Asia Tenggara, sekaligus menegaskan perannya sebagai bagian integral dari strategi multi-pathway Suzuki dalam mewujudkan netralitas karbon.
Baca Juga: Suzuki eVitara Siap Dipasarkan Di Indonesia Mulai Tahun 2026
Menurut Minoru Amano, President Director PT SIS, Suzuki eWX ini merupakan manifestasi dari visi Suzuki dalam menciptakan kendaraan listrik yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga fungsional, hemat energi, serta memberikan pengalaman berkendara menyenangkan.
“Tujuan kami menampilkan eWX di Indonesia, kami ingin masyarakat lebih memahami bagaimana Suzuki berkontribusi dalam menciptakan solusi mobilitas lebih hijau dan dapat diakses oleh banyak orang,” ucapnya kepada MobilKomersial.com, Kamis (13/2/2025).

Secara penampilan menyeluruh, Suzuki eWX mengusung filosofi design Simple, Lighthearted and Fresh yang memadukan estetika minimalis dengan sentuhan ekspresif, menghadirkan kesan dinamis, modern, sekaligus menyenangkan.
Garis eksterior tegas dan aerodinamis dipadukan dengan pencahayaan LED horizontal canggih, menciptakan tampilan yang leblih futuristik serta tetap selaras dengan estetika sebagai kendaraan yang cocok untuk kebutuhan mobilitas di perkotaan.
Baca Juga: Hadir Dalam 2 Varian, BYD Sealion 7 Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 600 Jutaan
Sebagai konsep mobil listrik, eWX mengusung dimensi ideal untuk mobilitas perkotaan. Memiliki panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.620 mm, kendaraan ini menawarkan keseimbangan antara kelincahan dan kenyamanan.
Masuk kebagian dalam, Suzuki merancang interior eWX ini secara ergonomis untuk memberikan kenyamanan maksimal, namun tetap memastikan pengalaman berkendara yang intuitif dan menyenangkan dalam berbagai kondisi.

Dari segi performa, eWX mampu menempuh jarak hingga 230 km dalam sekali pengisian daya, menjadikannya solusi ideal untuk mobilitas harian bebas emisi dan dilengkapi dengan sistem penggerak listrik yang memberikan akselerasi responsif serta efisiensi daya optimal.
Dengan berbagai inovasi teknologi, eWX diyakini akan menjadi daya tarik utama di IIMS 2025, memberikan perspektif baru tentang bagaimana Suzuki merancang kendaraan listrik yang lebih berkelanjutan, efisien, dan adaptif terhadap kebutuhan mobilitas modern.
Baca Juga: Harga Mulai Rp 340 Juta, Hyundai Venue Segera Mengaspal di Indonesia
Suzuki memahami bahwa transisi menuju mobilitas rendah emisi tidak dapat dilakukan dengan satu pendekatan tunggal. Oleh karena itu, Suzuki menghadirkan berbagai solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan infrastruktur masing-masing negara.
Strategi multi-pathway Suzuki merupakan pendekatan holistik dalam mencapai netralitas karbon dengan menghadirkan beragam teknologi ramah lingkungan, mulai dari kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), hybrid, hingga pengembangan bahan bakar alternatif.
Oleh sebab itu pula, Suzuki Indonesia meyakini pentingnya pengembangan serta roadmap kendaraan ramah lingkungan dengan kehadiran 3 model hybrid Suzuki sebagai bagian dari program Low Carbon Emission Vehicle juga menjadi andalan di pasar otomotif Indonesia.
Baca Juga: Honda Sediakan Mobil Listrik e:N1 Untuk Indonesia Secara Terbatas, Hanya 300 Unit
Mengikuti model-model tersebut, prinsipal Suzuki juga tengah mengembangkan BEV sebagai alternatif lain yang termasuk dalam salah satu strategi Suzuki global. Salah satunya seperti rencana peluncuran Suzuki eVitara pada tahun 2026 mendatang.
“Kami yakin masyarakat Indonesia semakin siap untuk mengadopsi mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kehadiran eWX merupakan eksplorasi Suzuki terhadap solusi kendaraan listrik yang lebih relevan,” pungkas Amano.