MobilKomersial.com — Radiator dan Intercooler mungkin tampak sama karena memiliki beberapa atribut yang sama dan dirancang untuk menjaga mesin tetap dingin dan memastikan mesin kendaraan bekerja lebih efisien.
Namun, perlu diketahui bahwa meski memiliki kemiripan, Radiator dan Intercooler tentu mempunyai ciri-ciri yang berbeda, bahkan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.
Baca Juga: Beragam Warna Coolant Bikin Labil?, Begini Petunjuknya
“Radiator dan intercooler adalah penukar panas. Tujuannya mengurangi suhu yang mengalir melaluinya. Namun, keduanya memiliki tujuan berbeda di mobil,” ungkap CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group), Arief Hidayat kepada MobilKomersial.com, Selasa (14/5/2024).
Radiator
Radiator merupakan alat pelepas panas, salah satu komponen sistem pendingin mesin mobil. Dimana, sistem ini mendinginkan cairan dan menjaga mesin pembakaran internal agar tidak terlalu panas serta memastikan mesin untuk tetap berada pada suhu kerja yang optimal.
“Prinsip kerja kompartemen (radiator) ini sama seperti penukar panas lainnya. Radiator menerima cairan pendingin dari blok mesin dan mendorongnya ke sirip logam, menyerap panas dari cairan dan melepas panas dengan bantuan aliran udara saat kendaraan bergerak,” papar Arief.
Bahkan, beberapa produsen kendaraan kerap menambahkan kipas untuk meningkatkan aliran udara melalui dirip radiator. Namun, panas yang diserap dan dibuang radiator bergantung pada perbedaan suhu antara cairan mesin dan udara di sekitar sirip radiator.
Intercooler
Sementara itu, Intercooler adalah alat atau komponen yang mirip dengan radiator tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Jika radiator harus mendinginkan air, intercooler bertugas untuk mendinginkan udara yang dihasilkan mesin turbo sebelum masuk ke ruang bakar.
“Intercooler adalah peralatan yang terdapat pada kendaraan dengan sistem induksi paksa. Fungsinya untuk mendinginkan udara bertekanan dari turbo/supercharger, sehingga udara menjadi lebih padat dan kaya oksigen,” terangnya.
Tak hanya itu, Intercooler sendiri juga memiliki dua jenis yang berbeda yaitu intercooler udara-ke-udara dan intercooler uadara-ke-cairan yang keduanya terdapat pada mesin kecil namun berdaya tinggi dan biasanya diletakkan sebelum radiator untuk melengkapinya.
Bagaimana cara kerjanya?, Intercooler udara-ke-udara bekerja ketika udara panas dari turbocharger masuk ke intercooler dan berpindah ke sirip yang menyerap panas dari udara panas dan memancarkannya, aliran udara dingin diatas sirip akan bekerja membantu pembuangan panas.
Baca Juga: Penggunaan Mesin Turbo Harus Disertai Pelumas yang Baik
Sedangkan intercooler cairan-ke-udara juga menggunakan prinsrip yang sama namun perbedaannya adalah menggunakan air. Jadi, air itu dipompa melalui unit untik menyerap panas. Lalu, air panas dari intercooler akan masuk ke radiator untuk pendinginan secara berulang.
“Intercooler jenis ini (udara-ke-cairan) memiliki performa yang lebih baik. Namun, hal ini tidak umum terjadi pada kebanyakan kendaraan karena ukurannya yang relatif besar,” jelas pria pemegang gelar master teknik mesin di Inggris tersebut.
Untuk lebih memahaminya, mari lihat grafik perbandingan perbedaan antara Radiator dan intercooler.
Radiator | Intercooler |
Mendinginkan Cairan Pendingin | Mendinginkankan Udara Yang Dipampatkan |
Melepaskan Panas dari Cairan ke Udara | Melepaskan Panas dari Udara ke Udara atau Udara ke Cairan |
Digunakkan Semua Kendaraan ICE (Mesin Pembakaran Internal) atau EV (Electric Vehicle) | Hanya Didapat Pada Kendaraan Yang Menggunakan Turbocharged dan Supercharged |
Berdiri Sendiri | Harus Dengan Radiator |
Murah | Mahal |
Baca Juga: Baru Ganti Cairan, Transmisi Otomatis Jadi Bermasalah, Ini Penyebabnya