MobilKomersial.com — Gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 secara konsisten telah menjadi magnet bagi seluruh masyarakat yang tak hanya sekedar berkunjung, namun turut menjadi saksi akan pesatnya pertumbuhan industri otomotif Tanah Air.
Bahkan tak hanya masyarakat, berbagai stakeholder multi industri pun juga terus menunjukkan antusiasme dan dukungannya terhadap pameran otomotif IIMS 2024.
Baca Juga: 3.000 Konsumen Pertama MG 4 EV Dapat Diskon Harga dan Garansi Baterai Seumur Hidup
Salah satunya seperti Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (purn.) Moeldoko yang telah meluangkan waktunya untuk mengunjungi gelaran IIMS 2024 yang diselenggarakn di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 15-25 Februari 2024.
Dalam kunjungannya, Moeldoko terlihat mengunjungi berbagai booth mobil berbahan bakar konvensional dan listrik, yang mana dirinya terlihat sangat tertarik dengan berbagai line up yang baru saja dirilis, terutama rilis Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Tak hanya mobil, beliau juga turut mengunjungi area pameran kendaraan roda dua, mulai dari motor listrik merek dalam negeri, hingga internasional, serta motor bermesin konvensional turut disambangi oleh Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) itu.
“Saya ingin melihat perkembangan tipe-tipe baru dari produksi mobil listrik di kawasan ini seperti apa. Saya sangat senang ada sebuah perkembangan yang sangat kompetitif dan cepat di mobil listrik ini, baik varian maupun desainnya,” ucap Moeldoko di IIMS 2024 pada Selasa (20/2/2024).
Baca Juga: Eksis 90 Tahun di Pasar Global, Nissan Indonesia Kampanyekan Nissan Ambition 2030
Moeldoko mengatakan bahwa hingga saat ini kendaraan listrik menjadi semakin populer di Indonesia. Dimana hal ini dapat dilihat dengan pertumbuhan penjualan yang signifikan, terutama untuk kendaraan listrik jenis roda empat atau mobil listrik.
Namun, berbeda dengan perkembangan mobil listrik, mantan Panglima TNI ini mengungkapkan bahwa tingginya pertumbuhan mobil listrik saat ini masih belum diimbangi dengan pertumbuhan kendaraan listrik roda dua atau motor listrik.
Menurut Moeldoko penjualan kendaraan listrik jenis roda dua atau sepeda motor listrik belum tinggi karena masih ada tiga isu yang belum terjawab dan bisa meyakinkan konsumen seperti soal jarak tempuh baterai, harga baterai, dan infrastruktur pengisian daya.
“Isu pertama pasti nanya jaraknya jauh nggak. Rata-rata sekarang 50-60 km, sehingga kalau ada warga di Tangerang mau ke Jakarta masih pikir-pikir. Kedua, isu baterai masih mahal dan ketiga isu charging. Sekarang ini chargingnya masih lama rata-rata minimum 2,5-4 jam,” jelasnya.
Baca Juga: 3 Teknologi Canggih BYD Ini Bikin Konsumen Worry-Free
Pada kesempatan itu, Moeldoko menegaskan pemerintah untuk terus berkomitmen dalam mendukung pengembangan tekonologi baterai yang lebih murah dan tahan lama, serta memperluas infrastrktur pengisan daya di seluruh negeri.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong insentif untuk menarik minat konsumen, seperti subsidi dan keringananan pajak. “Dengan upaya-upaya ini kita berharap kendaraan listrik menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan,” pungkasnya.