MobilKomersial.com — Sebagai upaya lanjutan pengembangan kendaraan listrik dengan komponen lokal, PT Aletra Mobil Nusantara (Aletra) mengumumkan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan asal China, Zhejiang Yoening Technology Group.
Sebagai informasi kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Geely Auto Group yang merupakan salah satu grup otomotif terbesar di Tiongkok.
Baca Juga: Tepat Untuk Mobil Listrik, Wealthy Nano Coolant Siap Jaga Suhu Baterai Tetap Stabil
Melalui kerjasama ini, Zhejiang Yoening Technology Group hadir menyediakan inovasi teknologi baterai terbaru berupa Short Blade Bulletproof Battery, yang akan menjadi salah satu komponen utama dari mobil listrik Aletra yaitu L8 dan L8S.
Menurut Andre Jodjana, CEO Aletra, kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi Aletra untuk memenuhi persyaratan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), sekaligus membawa teknologi baterai kelas dunia yang aman, efisien, dan berkelanjutan ke Indonesia.
“Komitmen kami adalah menghadirkan kendaraan listrik yang relevan dengan kebutuhan konsumen lokal sekaligus mendukung transisi menuju mobilitas hijau di masa depan,” ungkapnya saat ditemui MobilKomersial.com di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Adapun keunggulan dari baterai yang akan dirakit di Indonesia tersebut, dimana teknologi Short Blade Bulletproof Battery berkapasitas 64,7 kWh itu diklaim akan menjadi salah satu daya tarik utama bagi varian Aletra L8 dan L8S EV.
Baca Juga: Begini Keunggulan Baterai LFP Pada Mobil Listrik Neta X
Dengan kepadatan energi sebesar 192 Wh/Kg, generasi baru baterai blade ini diklaim menjadi lebih ringan namun tetap dapat menampung kapasitas besar, jarak tempuh yang lebih jauh serta dengan pengisian daya yang lebih cepat.
Bahkan menariknya, baterai Short Blade Bulletproof tersebut dapat mencapai 3.500 kali siklus pemakaian, yang setara dengan pengisian daya dan berkendara sejauh 1 juta Km dengan dampak minimal pada kemampuan baterai.
Berdasarkan rata-rata pengemudi yang berkendara sejauh 20.000 km setahun, teknologi baterai ini dapat beroperasi hingga 50 tahun, sehingga secara signifikan memperpanjang usia pakai baterai, hingga mengurangi emisi karbon lebih dari 80.000 ton setahun.
Short Blade Bulletproof Battery juga aman karena telah lulus uji penetrasi peluru senapan infanteri 5,8 mm (5,8×42 mm), tanpa peristiwa penyalaan termal. Yang pertama di industri, baterai tersebut juga lulus uji 6 kondisi ekstrim (Six Extremes).
Baca Juga: Wuling Mulai Produksi Magic Battery Secara Lokal Di Cikarang, 2 Mobil Listrik Ini Siap Pakai
6 kondisi ekstrim itu mencakup korosi akibat perendaman air laut, lingkungan dingin ekstrem, pengikisan dasar kendaraan dengan frekuensi tinggi, penggilasan dengan beban berlebih seberat 26 ton, tabrakan samping oleh kendaran tunggal, dan pembakaran api.
Keberhasilan dari keenam pengujian tersebut berkat adanya desain rangka grid yang dipatenkan, rongga penyerap energi, integrasi cell-to-body (CTB), sistem kontrol pelarian termal, dan berbagai fitur keselamatan lainnya.
Kendati demikian, dengan menggunakan teknologi baterai Short Blade Bulletproof ini, Aletra telah melakukan penyesuaian (redevelopment) dari model awal Geely Jiaji & Livan Maple 80V yang menjadi basis produk Aletra L8 dan L8S.
Redevelopment tersebut merupakan hasil litbang atau riset mendalam yang telah dilakukan oleh Aletra selama hampir 2 tahun dan dan mencakup sejumlah perubahan agar sesuai dengan selera konsumen di pasar otomotif Indonesia.
Baca Juga: Cukup 5 Kali Isi Daya, Wuling Cloud EV Berhasil Tuntaskan Perjalanan Jakarta-Bali
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi strategis bersama Aletra. Bersama, kami akan mendorong pertumbuhan industri EV di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ucap Xu Shuoyi, Vice President of Zhejiang Yoening Technology Group.
“Dengan keunggulan teknologi dan pengalaman kami di sektor baterai kendaraan listrik, kami yakin dapat mendukung Aletra dalam mencapai standar TKDN sekaligus memberikan solusi energi yang aman, tahan lama, dan berdaya saing global,” pungkasnya.