MobilKomersial.com — Seperti diketahui saat ini, tren kendaraan elektrifikasi (EV) semakin menggeliat. Tak hanya pada segmen kendaraan penumpang, tren EV pun sudah mulai merambah ke segmen kendaraan niaga atau komersial.
Dimana, beberapa merek kendaraan komersial di Indonesia sudah mulai menunjukkan eksistensi produk EV-nya. Bahkan, beberapa juga sudah mulai dipasarkan dan dioperasikan.
Baca Juga: Eksis Selama 5 Dekade, 50 Unit Kendaraan Isuzu Konvoi Dengan Berbagai Aplikasi
Seperti PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku agen pemegang merek (APM) kendaraan niaga Isuzu di Indonesia yang telah menyatakan kesiapannya dalam mengikuti tren kendaraan listrik yang kian semakin berkembang.
Namun, merek yang sudah eksis selama 50 tahun di Tanah Air ini mengakui bahwa pihaknya kini masih dalam tahap studi, termasuk pertimbangan soal ekosistem EV untuk kendaraan komersial bertenaga baterai listrik.
“Dibilang siap, kami (Isuzu) sudah siap memproduksi EV, namun kami masih perlu melakukan studi lebih lanjut, terutama soal ekosistemnya,” ucap Yusak Kristian, Presiden Direktur PT IAMI saat ditemui MobilKomersial.com di Jakarta, Sabtu (23/11/2024) kemarin.
Dirinya menerangkan bahwa studi soal ekosistem yang dimaksud adalah terkait ketersediaan infrastruktur kendaraan listrik yang memadai, terlebih untuk jenis kendaraan niaga listrik yang mampu mengimbangi operasionalnya.
Baca Juga: Isuzu D-Max dan Mu-X Dapat Mesin dan Transmisi Baru, Intip Spesifikasinya
“Kendaraan niaga, kita ambil contoh truk solar, saat mengisi bahan bakar itu hanya hitungan menit. Tapi kalau EV, sekali pengisian daya saja mungkin bisa memakan waktu berjam-jam, kalau lagi mau antar barang gimana? ini yang sedang kita pelajari,” tuturnya.
“Jika tidak ada charging station yang memadai artinya truk listrik ini tidak bisa beroperasi sesuai fungsinya sebagai kendaraan niaga. Jadi saya tegaskan, soal kesiapan unit kami sangat siap. Tapi saat ini, kita masih pelajari dulu, bagaimana infrastruktur bisa mengimbangi operasional dari EV komersial,” ujar Kristian.
Lebih lanjut, dirinya juga mengklaim bahwa secara teknologi EV, Isuzu sudah mumpuni, namun produsen itu tetap menekankan bahwa realisasi kendaraan niaga listriknya tergantung pada jaringan dan kalkulasi bisnis yang tepat.
“Bayangkan jika menggunakan baterai bergerak kesana kemari tapi charger EV-nya belum ada itu jadi sebuah tantangan. Tapi kalo secara teknologi kami siap. Jadi kalo ditanya kapan, tergantung kesiapan infrastruktur dan masuknya skala ekonomis,” tegasnya.
Baca Juga: Lewat Program ini, Isuzu Jawab Setiap Kebutuhan Industri Pertambangan Indonesia
Sebagai informasi, kesiapan Isuzu dalam tren EV sendiri sebelumnya telah dibuktikan melalui ajang pameran GIIAS 2024 pada Juli lalu. Dimana Isuzu telah memperlihatkan model prototipe truk listriknya yaitu. Isuzu Elf EV.
“Jadi Elf EV yang kami pamerkan waktu GIIAS itu sudah siap di Isuzu-nya, artinya Isuzu sudah siap untuk memproduksi tapi untuk implementasi di market Indonesia itu kami studi pertama cari charging station aja, kan begitu” kata Yusak.
Isuzu Elf EV tersebut dipersenjatai dengan pilihan 2 paket baterai berdaya 40 kWh, 3 paket baterai dengan daya 60 kWh, serta 5 paket baterai berdaya total 100 kWh. Truk listrik didukung dengan sistem pengisian daya yang dapat memakan waktu sekitar 2 jam.
Baca Juga: Pemasangan Pre Filter Kit di Isuzu Traga Cegah Mesin dari Kontaminasi Bahan Bakar