MobilKomersial.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meluncurkan 11 unit Electric City Bus dan menambah 32 armada Feeder Wira Wiri untuk mengurai kemacetan di waktu-waktu tertentu serta mengurangi polusi dan memberi kenyamanan masyarakat dalam mengakses angkutan umum.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan bahwa sasaran Pemkot Surabaya menambah armada untuk mengurai kemacetan dan polusi. Seperti diketahui di Surabaya ini sudah banyak taman, tetapi diharapkan dengan penggunaan bus listrik bisa lebih mengurangi lagi.
“Kami berharap, dengan adanya penambahan unit dan rute baru ini, masyarakat bisa lebih nyaman menggunakan transportasi umum. Sehingga ke depan penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang,” kata Ikhsan.
Baca juga: Mitsubishi Fuso Luncurkan eCanter Untuk Pasar Singapura
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru menjelaskan, pembayaran tariff pada bus tersebut melalui skema Buy The Service (BTS). Unit-unit tersebut akan dioperasikan secara bertahap hingga November 2024 mendatang.
“Dua unit Electric City Bus akan kita operasionalkan dulu sambil uji coba. Sisanya akan dioperasikan bertahap sambil menunggu administrasi. Operasional fullnya di bulan November nanti,” ujarnya.
Tundjung mengungkapkan bahwa Electric City Bus akan beroperasi mengisi rute Terminal Purabaya – Terminal Bratang – Kampus A Unair – Kampus C Unair. Rute tersebut dipilih karena tingginya permintaan dan peminatan dari warga.
Baca juga: Kemenhub Hadirkan Angkutan KSPN di 13 Kawasan Pariwisata
Sementara untuk penambahan unit Feeder Wira Wiri, akan mengisi empat rute. Yakni, Sier – Kota Lama, Terminal Keputih – Kota Lama, Terminal Bratang – Shelter Bulak, Terminal Menanggal – Terminal Manukan.
Bus listrik medium ini, lanjut Tundjung dilengkapi dengan fasilitas khusus penumpang disabilitas dan tempat duduk khusus wanita serta lansia. Bus dengan jarak tempuh 180 kilometer itu berkapasitas 26 orang.
“Bus ini juga berbasis digital, sehingga pembayaran bisa menggunakan scan QR. Penumpang cukup menyediakan kartu non-tunai atau aplikasi. Tarifnya sama Rp 5 ribu berlaku per dua jam,” ungkapnya.
Adanya penambahan unit bus listrik pada rute Purabaya – Kampus C Unair ini, juga diharapkan bisa memangkas waktu tunggu antar bus yang semula 15 menit menjadi 10 menit dengan waktu tunggu 20 menit di ujung rute. “20 menit waktu tunggu di ujung itu juga untuk menambah daya. Jadi sekali jalan bus listrik ini langsung mengisi daya tidak menunggu sampai habis,” tambahnya.
Setelah diluncurkan tambah Tundjung, pihaknya akan melakukan monitoring dan evaluasi selama dua minggu sekali, pasalnya Pemkot Surabaya memang ingin merintis terlebih dulu permintaanya dan antusiasnya seperti apa kemudian akan dioperasionalkan bertahap.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Mesin Mobil Berlumpur, Simak Ulasannya