MobilKomersial.com — Masuknya truk tambang asal China ke Indonesia membuat penurunan produksi pada industri karoseri yang khusus merakit bak truk tambang, pasalnya truk-truk tersebut didatangkan utuh dari negara asalnya.
Sales & Marketing Dept Head Metalindo Teknik Utama (MTU) Karoseri, Hendro Wijaya mengatakan bahwa datangnya truk-truk asal China ini sangat mengganggu produksi bak truk khusus tambang, penurunan produksi tersebut disebutkan mencapai 50%.
“Kalau mau bicara karoseri dump truk dengan masuknya truk China ini, sudah mulai berkurang produksinya karena kita dengar dari temen-temen truk tersebut sudah ribuan masuk ke Indonesia dengan kubikasi muatan yang besar-besar,” kata Hendro saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca juga: Beroperasi di Medan Berat, Truk Tambang Wajib Melakukan Pemeriksaan Rutin
Menurut Hendro, saat ini pihaknya memang sedang ditantang untuk membuat kubikasi muatan bak truk tambang yang besar, karena kalau memang dilihat truk asal China ini membawa unit 8X4 dengan muatan sampai 50 kubik.
“Dan yang saya dengar beberapa waktu lalu, mereka masih kurang puas dengan mau membawa masuk unit 10X4 yang memiliki kapasitas 75 kubik. Memang itu menjadi tantangan kami saat ini dan juga para APM yang sudah ada,” ujarnya.
Untuk bicara persentase, lanjut Hendro, denagan masuknya truk China ini penurunan produksi di MTU Karoseri berkurang 50% untuk disektor dump truk ditambah tahun ini adalah tahun politik sehingga dampaknya sangat besar.
Baca juga: Fungsi Besi ROPS yang Terpasang di Kepala Truk Tambang
“Kalau kita kan comparenya year on year ya terus terang cukup berpengaruh, seperti yang saya katakan bahwa kita tetap eksis di pertambangan tapi bukan di dump truknya tetapi di support truknya seperti truk tangki air untuk siram jalan di site, lalu fuel truk, lube truk serta truk storing,” ungkapnya.
Dengan konsumen sudah memilih truk China, tambah Hendro, maka pihaknya berusaha mengisi dengan truk support ini termasuk unit on road. “Kurangnya dari truk China itu tidak ada layanan after sales buat karoserinya, jadi setelah 2 tahun pakai dibuang,” imbuhnya.
Seperti diketahui jika membeli truk China, mereka mendatangkan truk utuh beserta bak muatanya, sedangkan membeli truk di Indonesia hanya mendapatkan sasis kemudian dibawa ke karoseri untuk pembuatan baknya.
Baca juga: Mitsubishi Fuso Khawatir Impor Truk Bekas Rusak Pasar Kendaraan Niaga Dalam Negeri