MobilKomersial.com — Pengemudi bus dan truk merupakan salah satu pekerjaan vital dalam industri transportasi Indonesia yang saat ini dinilai tengah mengalami kekurangan pengemudi profesional yang memiliki pengetahuan dan kompetensi yang formal.
Tentu saja, hal ini dapat berakibat pada penurunan produktivitas, efisiensi, dan bahkan keselamatan di jalan raya.
Baca Juga: Prioritas Keselamatan Dijalan, Hino Berikan Pelatihan Bagi Pengemudi Truk
Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan bahwa data terakhir yang dihimpun dari berbagai sumber mengenai jumlah pengemudi dibandingkan dengan jumlah kendaraan komersial kurang dari kata ideal.
“Misal ada perusahaan yang memiliki 10 kendaraan tapi hanya memiliki 9 pengemudi, idealnya untuk 10 kendaraan itu dibutuhkan 15-20 pengemudi,” ucapnya dalam diskusi panel di ICE, BSD City, Tangerang, Rabu (24/7/2024).
Bukan hanya soal kekurangan pengemudi, Wildan juga menyebut bahwa saat ini, khususnya di indsutri transportasi yang juga terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, masih banyak pengemudi yang masih belum bisa beradaptasi.
Dengan kata lain, dirinya menyebut bahwa tidak jarang kecelakaan yang melibatkan truk atau bus bukan karena dari kendaraannya namun, pengemudinya yang belum mampu 100% mengerti dalam mengoperasikan kendaraannya.
Baca Juga: Kalista Siap Dorong Percepatan Transisi Kendaraan Listrik Komersial
“Saat saya investigasi kecelakaan truk atau bus, sering sekali saya temui bahwa penyebab kecelaakan itu terjadi bukan kesalahan dari kendaraannya, tapi sopirnya yang tidak mengerti akan jenis kendaraan yang dia gunakan,” ucapnya.
Kendati demikian, sebagai salah satu produsen yang selalu mengerti akan perkembangan serta keselamatan industri transportasi, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) kembali memperkenalkan sebuah inovasi baru berupa Hino Driving School.
Hino Driving School atau sekolah mengemudi truk dan bus ini bertujuan untuk mencetak pengemudi profesional dan berstandar kompetensi tinggi bagi para pelanggan Hino dan industri transportasi Indonesia secara keseluruhan.
Susilo Darmawan, Sales Director HMSI mengungkapkan bahwa sekolah mengemudi ini menawarkan kurikulum yang lengkap dan komprehensif yang dirancang untuk mengembangkan pengemudi dengan standar kompetensi yang tinggi.
Baca Juga: Hino 300 6×2 Jadi Solusi Transportasi Terpercaya Bebas ODOL
“Hino Driving School ini hadir sebagai solusi bukan hanya untuk mengatasi kekurangan pengemudi namun menciptakan pengemudi yang lebih rofesional demi keselamatan lalu lintas di Indonesia,” terangnya.
Metode pelatihan yang digunakan di Hino Driving School menggabungkan teori dan praktik dengan komposisi 25% teori dan 75% praktik. Pelatihan praktik tidak hanya dilakukan pada siang hari, tetapi juga pada malam hari dan dalam kondisi darurat.
Kurikulum Hino Driving School ini meliputi Smart Driving seperti sikap dan perilaku mengemudi yang aman serta berkeselamatan, regulasi dan aturan berlalu lintas, teknologi dan spesifikasi kendaraan hingga tata cara mengemudi yang baik dan benar.
“Hino Driving School ini terbuka untuk umum, perusahaan, dan peserta program Prakerja. Dimana, peserta minimal harus memiliki SIM A/BI yang masih aktif selama 1 tahun,” papar Pieter Andre selaku Training Division Head PT HMSI.
Baca Juga: Tak Bisa Asal, Pasang Karoseri Box di Mitsubishi Fuso eCanter Perlu Cara Khusus
Hino sendiri melalui Hino Indonesia Academy terus menyediakan pelatihan bagi para pengemudi guna meningkatkan kesadaran, sikap, pengetahuan, dan keterampilan mengemudi yang baik, aman, dan berkeselamatan.
Dimana ini semua untuk mengembangkan pengemudi dengan standar kompetensi yang lengkap, menyediakan dan menyelesaikan permasalahan akan kekurangan pengemudi dan mewujudkan visi Hino untuk berkontribusi bagi transportasi Indonesia yang aman.
“Peluncuran Hino Driving School merupakan komitmen Hino untuk berkontribusi pada pengembangan industri transportasi yang aman dan efisien di Indonesia. Kami percaya bahwa pengemudi profesional dan berkompeten merupakan kunci untuk mencapai hal tersebut,” tutup Pieter.
Baca Juga: UD Kuzer dan UD Quester Jadi Armada Andalan Bisnis BPE Group