MobilKomersial.com — Salah satu produsen kendaraan listrik asal China, GAC Aion mengumumkan tengah mengembangkan sistem penyimpanan model magasin yang dinilai dapat memperpanjang jangkauan dan mempercepat proses pengisian daya mobil listriknya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi sel baru ini diklaim lebih efisien dimana, modul baterai tersebut dapat ditukarkan dengan model baterai baru.
Baca Juga: Kurang Dari 5 Tahun, GAC Aion Jual 1 Juta Unit Mobil Listrik
Tak hanya itu, sistem penyimpanan model magasin juga dapat membuat pengguna bisa dengan mudah memperpanjang jangkauan kendaraan atau mengganti modul baterai yang rusak tanpa harus menunggu waktu pengisian yang lama.
“Hal ini tidak hanya memudahkan pengguna dalam perjalanan mereka, tetapi juga mengurangi waktu henti yang diperlukan untuk pengisian daya, meningkatkan produktivitas dan kenyamanan,” terangnya mengutip keterangan resminya, Jum’at (10/5/2024).
Sebelumnya, anak perusahaan GAC Group telah menggunakan sistem teknologi AEP 2.0 dan saat ini beralih ke AEP 3.0 yang memungkinkan memiliki jangkauan yang lebih baik, ruang yang luas dan system keamanan tingkat tinggi.
Teknologi pada GAC Aion ini menandai sebuah lompatan besar dalam inovasi teknologi mobil listrik. Adapun, salah satu fitur terobosan yang ditawarkan AEP 3.0 adalah integrasi teknologi supercar yang belum pernah ada sebelumnya.
Baca Juga: GAC Aion Siap Masuk Pasar Indonesia, Gandeng Indomobil Group
“Hal ini (dengan penggunaan sistem AEP 3.0) memungkinkan pengguna untuk merasakan sensasi berkendara dan pengendalian yang luar biasa, setara dengan performa supercar layaknya di trek balap,” paparnya.
Keunggulan lain dari AEP 3.0 adalah penggerak listriknya, dimana, GAC Aion telah berhasil mencapai kecepatan penuh hingga 300 kpj dengan akselerasi 0-100kpj hanya dalam 4,9 detik untuk penggerak motor tunggal dan, hanya 1,9 detik untuk penggerak multi-motor.
Di dalam AEP 3.0 terdapat juga teknologi kabel X-pin asli dengan model pipih buatan GAC Aion sebagai terobosan lainnya. Selain meningkatkan faktor pengisian, teknologi ini secara signifikan mengurangi kehilangan arus pengisian.
Menggunakan sistem perpindahan multi-mode yang cerdas, motor listrik selalu dapat beroperasi dalam rentang waktu yang lebih efisien, alhasil torsi pun meningkat dari awal dan pada waktu yang bersamaan bisa mengurangi konsumsi energi pada kecepatan tinggi.
Baca Juga: Indonesia Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion Kedua
Kendati demikian, sistem teknologi AEP 3.0 dari GAC Aion ini diklaim bukan hanya sekadar menghadirkan mobil listrik biasa, tetapi dapat membawa pengalaman berkendara ke level baru yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Dengan terobosan dalam teknologi mobil listrik dan keamanan baterai, GAC Aion terus menetapkan standar baru untuk industri otomotif masa depan mobilitas yang lebih berkelanjutan dan aman,” tutur perusahaan.
Sebagai informasi, GAC Aion sendiri akan menghadirkan beberapa lini kendaraan listrik terbarunya di Indonesia. Seluruh kendaraan tersebut sudah menggunakan teknologi AEP 3.0 yang lebih safety, lebih hemat dan bisa menjadikannya memiliki jarak jauh.
Baca Juga: New Tesla Model 3 Highland Mengaspal di Indonesia, Intip Spesifikasinya