MobilKomersial.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat mengumumkan telah memulai uji coba angkutan kota (Angkot) listrik sebanyak 5 unit yang akan beroperasi dengan sejumlah titik pemberhentian yang telah disediakan.
Nantinya angkot listrik ini akan beroperasi melintasi rute Cidangiang, Tugu Kujang, Suryakencana, Bondongan, Empang, Mal BTM, SSA dan kembali lagi ke Cidangiang.
Baca Juga: DFSK Gelora E Jadi Angkot Listrik, Begini Keunggulannya
Namun, pada tahap uji coba ini ada 30 titik pemberhentian, dimana 10 titik diantaranya merupakan titik baru, dan 20 titik lainnya yakni eksisting yang sudah ada sebelumnya. Dalam masa uji coba, tarif angkot listrik ini dibanderol Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan.
“Kita akan ujicobakan dulu 5 unit (angkot listrik), dan ini untuk pertama kalinya angkot berhenti tidak sembarangan,” ucap Wali Kota Bogor, Bima Arya mengutip keterangan resminya pada Sabtu (6/4/2024).
Dengan begitu, Bima turut berterimakasih atas kolaborasi, dukungan dan kerja sama yang sangat baik dengan PLN Bogor yang juga mendukung program angkot listrik dengan menyediakan sejumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Jadi charging station di PLN Bogor ini butuh waktu sekitar 45 menit men-charge di sini. Nanti akan diatur timing-nya dan dengan sistem yang seperti ini maka akan terukur 14 km yang menjadi jarak tempuh angkot listrik ini, kira-kira satu putaran, sekitar 1 jam,” kata Bima.
Baca Juga: DFSK Gelora E, Pelopor Ambulans Listrik Pertama di Indonesia
Sementara itu, Marse Hendra Saputra selaku Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bogor turut mengatakan bahwa sistem pembayaran angkot listrik ini menggunakan cashless payment atau non tunai dengan tap on bus (TOB).
“Sistem operasionalnya sudah ada, titik shelter, titik pemberhentian sudah ditentukan dan menggunakan manajemen informasi. Jadi nanti titik pemberhentian highway-nya ritasenya sudah terhitung oleh teknologi informasi yang ada di angkot itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Manager UP3 Bogor, Irwanto Wahyu Kusumo juga memaparkan bahwa dalam setiap pengisian listrik nantinya angkot ini memiliki sistem pengaturan tersendiri, sehingga pelayanan transportasi tetap berjalan.
“Nanti akan diatur oleh Dishub. Tahap uji coba ini kan ada lima unit. Jadi nanti tidak semua langsung berbarengan, pasti karena kan pelayanan harus terus berjalan. Jadi ada satu charge yang lain tetap jalan,” jelasnya.
Baca Juga: Biaya Perawatan DFSK Gelora E Hanya Rp280 Ribuan Per Tahun
Sistem pengaturan tersebut akan diterapkan selama masa uji coba sambil pihak PLN juga melakukan pemetaan untuk membuat suatu penjadwalan atau sistem operasional dan charging yang lebih efisien.
Sebagai informasi, angkot listrik yang diuji oleh Pemkot Kota Bogor tersebut menggunakan basis dari DFSK Gelora E yang merupakan salah satu model kendaraan niaga ringan berbasis listrik pertama di Indonesia.
DFSK Gelora E ini mengemas baterai listrik jenis Lithium-ion berkapasitas 42 kWh sebagai sumber tenaganya. Sumber tenaga tersebut akan dikirimkan ke penggerak motor listrik yang menghasilkan tenaga hingga 80 dk di putaran 9.000 rpm serta torsi 200 Nm.
Dalam kondisi baterai penuh, mobil ini bisa melaju sejauh 300 Km. Lalu untuk pengisian baterainya juga tidak lama. Dengan fast charging cuma butuh 80 menit dari posisi 20 persen ke 80 persen. Kalau dari kondisi baterai habis sampai 100 persen, butuh 2,5 jam saja.
Baca Juga: Test Drive Jakarta-Bandung, DFSK Gelora E Diklaim Terbukti Handal