MobilKomersial.com — PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menyebutkan, mayoritas perusahaan yang melakukan Proof of Concept (POC) atau uji coba truk listik Mitusbishi Fuso eCanter adalah perusahaan logistik diwilayah Jabodetabek yang memiliki mobilitas tinggi untuk mengantarkan barang.
“Karena perusahaan logistik itu jam operasinya tinggi yang dilakukan setiap hari dan harus membawa barang atau mengantarkan barang dengan cepat serta tepat waktu,” kata Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (PT KTB), Aji Jaya, di Jakarta.
Menurut Aji, untuk biaya perbaikan dan service rutin truk listrik dinilai lebih hemat dari pada truk konvensional, jika truk yang menggunakan bahan bakar solar harus service berkala tiap 10.000 km, untuk truk listrik bisa sampai 30.000 atau 40.000 km.
Baca juga: Mitsubishi Fuso Pastikan eCanter Meluncur di GIIAS 2024
“Kalau truk konvensional kan tiap 10.000 km harus service berkala, dia harus ganti filter solar dan segala macam part yang harus di ganti, tapi kalau truk listrik ini bisa sampai 40.000 km baru dia service berkala dan pengecekan,” ujarnya.
Pada saat POC, kata Aji, perusahaan tersebut dipinjamkan truk Fuso eCanter hanya dua bulan, sehingga dua bulan itu belum sampai pada saat truk harus melakukan service rutin. Dengan harus membeli bahan bakar diganti dengan listrik, para perusahaan tersebut sudah rasakan manfaat yang sudah bisa diperoleh.
“Ya contohnya misalnya perawatan berkala, yang memiliki truk Fuso eCanter itu tidak perlu lagi ganti oli, dengan electric vehicles enggak perlu ganti hal-hal yang sifatnya rutin harus diganti karena lifetime penggunaan,” ungkapnya.
Baca juga: Scania Bawa Truk dan Bus Generasi Baru di GIICOMVEC 2024
Truk Fuso eCanter ini, kata Aji, menjadi kebutuhan yang sangat efisien dari perusahaan-perusahaan logistik, pasalnya dengan demografi Indonesia yang sangat besar, tentunya dibutuhkan distribusi perpindahan barang dan orang yang cukup tinggi.
“Masukan dari perusahaan yang sudah POC itu mereka bilang kalau truk konvensional isi bbm solar bisa lakukan di mana saja lalu bagaimana kapasitas baterainya bisa menempuh jarak yang bisa lebih panjang, lebih lama. Karena sekarang hanya 140 km. Mereka berharap jaraknya bisa lebih panjang lagi, jadi frekuensi ngecasnya lebih sedikit lagi,” imbuhnya.
Baca juga: Mitsubishi Fuso Bawa 5 Produk Unggulan di GIICOMVEC 2024