MobilKomersial.com — PT Antar Lintas Sumatera (ALS) merupakan salah satu perusahaan otobus (PO) terbesar dan tertua di Indonesia yang sudah malang melintang di jalur lintas Sumatera selama lebih dari 55 tahun.
Sejarah PO ALS tidak bisa dilepaskan dari peran H Sati Lubis bersama tujuh orang saudagar kerabatnya untuk mendirikan perusahaan angkutan penumpang darat.
Baca Juga: Sejarah PO NPM, Lahir Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Berdasarkan dari berbagai sumber, sebelum menjalankan usahanya sebagai operator bus, PO ALS telah lebih dulu menjalankan usaha sebagai penyedia angkutan barang yang mengangkut berbagai hasil bumi kepada masyarakat.
Pada awalnya, PO ALS ini didirikan di Kota Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara pada tanggal 29 September 1966 dan kemudian ALS berpindah kantor pusat tepatnya di Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara.
PO ALS menjalani kiprahnya sebagai PO dengan melayani rute Katanopan-Medan dengan menggunakan armada bus Chevrolet C50 yang kala itu menjadi salah satu bus terlaris yang telah digunakan oleh beberapa perusahaan angkutan penumpang lainnya.
Bus buatan Amerika Serikat (AS) inilah yang menjadi cikal bakal PO ALS dalam memulai usahanya sebagai operator bus dan terus berkembang dengan upaya membuka satu demi satu rute-rute baru yang bahkan belum dijamah oleh operator bus lain.
Pada sekitar tahun 1970-an, PO ALS telah sejumlah rute-rute baru namun masih dalam sekitaran pulau Sumatera hingga Pelabuhan Bakaheuni. Rute baru tersebut diantaranya Bengkulu, Banda Aceh, Jambi, Palembang, Lampung dan Padang.
Baca Juga: Sejarah Singkat PO Maju Lancar, Bangkit Kembali Usai Dihantam Krisis Moneter
Seiring dengan perkembangan bisnisnya, PO ALS berambisi untuk membuka trayek antar pulau yaitu Pulau Jawa. Namun saat itu, kendala dalam mengembangkan rute ke Jawa adalah keterbatasan kapal penyebrangan yang belum dapat mengangkut kendaraan besar.
Kendati demikian, sekitar tahun 1980-an, ketika kapal penyebrangan dianggap cukup mampu mengangkut kendaraan besar menjadi peluang besar bagi PO ALS untuk mewujudkan ekspansi pasar hingga ke Pulau Jawa.