Penumpang PO NPM dari pulau Sumatra yang bertujuan ke Jawa Tengah bagian utara dan Jawa Timur akan dioper ke bus PO Haryanto. Sedangkan, penumpang yang bertujuan ke Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan akan dioper ke PO Sumber Alam begitupun sebaliknya.
Sejalan dengan pribahasa ‘Tak Ada Gading Yang Tak Retak’, sebagai sebuah perusahaan tentunya sempat mengalami sejumlah tantangan, dimana, PO NPM yang tengah berjaya di lintas Sumatera hingga Jawa ini harus mengalami penurunan jumlah penumpang.
Baca Juga: Sejarah PO Rosalia Indah: Dari 1 Unit Colt Diesel Hingga Miliki Bus Double Decker Terbanyak
Sebelum adanya layanan low cost carrier dari berbagai maskapai penerbangan, jasa transportasi penumpang Sumatera-Jawa didominasi oleh angkutan bus antarkota. Ribuan km jalan lintas Sumatera diramaikan oleh ratusan operator bus baik trayek Sumatera maupun trayek Jawa.
Adapun sejumlah PO bus yang bersaing menjadi petarung lintas Sumatera pada dekade tahun 1970-2000-an di antaranya adalah PO ANS yang juga berasal dari Sumatera Barat, PO PMTOH yang berasal dari Aceh hingga PO ALS yang berasal dari Sumatera Utara.
Masalah yang dihadapi NPM pun semakin lengkap dengan perkembangan industri otomotif yang cukup pesat yang memberi kemudahan masyarakat mendapatkan mobil pribadi melalui kredit, dan maraknya perusahaan travel yang menggunakan mobil kecil atau minibus.
Hal itu diakui oleh generasi ketiga pemilik PO NPM, Angga Vircansa Chairul yang mengungkap bahwa masa-masa kelam PO NPM bermula sejak krisis moneter pada tahun 1998 hingga awal 2000-an yang turut memukul bisnis transportasinya.
Baca Juga: Berawal Dari 3 Unit Bus, Ini Sejarah PO Harapan Jaya, Si Kuda Oranye Dari Tulungagung
Kendati demikian, untuk keluar dari masalah tersebut, Angga melakukan pengembangan usaha dengan membuka angkutan pariwisata atau perusahaan travel yang bernama Vircansa Tour Bus yang beroperasi di Sumatera Barat dan sekitarnya.
Hingga saat ini, diperiode tahun 2023-2024, PO NPM masih dikenal dan tetap menjadi primadona masyarakat yang tengah berencana untuk melakukan perjalanan Sumatera-Jawa atau sebaliknya menggunakan jalur darat atau bus.
Bahkan, PO yang berkantor pusat Jalan Ahmad Yani, Padang Panjang, Sumatera Barat ini terus malakukan peremajaan dan meningkatkan pelayanan armada bus nya dengan meluncurkan bus-bus baru yang di buat dari sejumlah karoseri ternama di Indonesia.
Hampir rata-rata dari banyaknya armada bus yang dimilikinya, PO NPM didominasi dengan bus premium yang menggunakan sasis Mercedes-Benz yang hadir dengan berbagai kelas mulai dari Ekonomi, Eksekutif, hingga Sutan Class.
Baca Juga: Bukan Dari Pasar Kramatjati, Ini Sejarah Berdirinya PO Bus Kramat Djati
Tak hanya itu, dedikasi PO NPM terhadap pemeliharaan setiap armada bu-nya telah diakui oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) dengan memberikan penghargaan sebagai Bus Terbaik Bintang Tiga di Indonesia.
Meski sejak dahulu telah membuka banyak trayek di wilayah Sumatera dan Jawa. Saat ini rute populer bus NPM terbaru adalah Payakumbuh ke Bandarjaya dengan tikat yang ditaksir sekitar Rp500.000-Rp675.000 hingga Pariaman ke Medan dengan harga tiket sekitar Rp285.000.
Baca Juga: Nostalgia Bersama Thames Trader, Truk Inggris Yang Melegenda Di Tanah Air