MobilKomersial.com — Karena tuntutan pekerjaan yang berat, kendaraan bermuatan besar seperti truk dan bus dituntut untuk beroperasi secara efektif, efisien, dan aman. Itu sebabnya dalam memilih kendaraan komersial wajib mempertimbangkan fitur-fitur keselamatannya.
Ada beberapa fitur keselamatan yang harus dimiliki truk dan bus masa kini, salah satunya adalah fitur anti-lock braking system (ABS) yang merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk mencegah penguncian roda dan mengendalikan kendaraan saat rem mendadak.
Baca Juga: Lebih Efisien, Berikut Cara Kerja Sistem Common Rail pada Truk
Awalnya, teknologi ABS ini pertama kali diterapkan pada pesawat terbang dan menyusul kemudian pada kereta api. Setelah itu, barulah muncul sebagai standar keselamatan dan keamanan pada kendaraan, termasuk kendaraan besar seperti truk dan bus.
Secara prinsip, fitur ABS ini bekerja dengan menggunakan sensor yang mendeteksi putaran roda dan modul ABS. Jika sensor mendeteksi adanya roda mengunci, maka sensor ini memerintahkan modul ABS untuk mengatur tekanan piston rem pada roda yang terkunci.
Alhasil, roda pada truk dan bus tidak akan langsung berhenti berputar, melainkan akan sedikit menggelinding dengan kecepatan yang rendah, sehingga roda tetap bisa mengikuti arah sesuai setir yang dibelokkan oleh pengemudi.
Hal ini berbeda ketika kendaraan tanpa ABS, yang rodanya langsung terkunci begitu terjadi pengereman yang kuat. Saat roda terkunci itulah tak bisa diarahkan ke mana pun dan hanya meluncur berdasarkan momentum berat kendaraan saja.
Baca Juga: Mengenal Cairan AdBlue, Pemangkas Emisi Pada Mesin Diesel, Begini Cara Kerjanya
Sebelum adanya ABS, pengemudi bisa sedikit mengendurkan injakan pedal rem sejenak agar roda bergulir kembali dan mengikuti arah yang dimau oleh pengemudi. Namun, dalam kondisi darurat, tidak semua pengemudi sigap melakukan hal itu, sehingga perlu perangkat bantuan berupa ABS.
Sementara itu, saat terdeteksi roda truk dan bus telah terkunci karena pengereman, modul fitur ABS akan membuat piston rem mengurangi tekanan rem yang menyebabkan roda akan berputar dan modul akan membuat piston rem kembali menekan kampas rem.
Satu hal yang harus diluruskan adalah, banyak orang yang berpendapat bahwa ABS membuat rem jadi lebih pakem. Pendapat ini secara prinsip tidak dapat dibenarkan karena kuat tidaknya pengereman tergantung dengan besar kecil perangkat yang terlibat pada proses pengereman.
Ditegaskan kembali bahwa tujuan utama kehadiran fitur ABS pada setiap kendaraan ini adalah agar roda tidak terkunci pada saat melakukan pengereman berat, sehingga setiap kendaraan masih bisa dikendalikan dan tidak terjadi oleng atau tergelincir.
Baca Juga: Prioritaskan Keselamatan, Pahami Cara Kerja Rolling Resistance pada Ban Truk dan Bus
Walaupun belum menjadi standar regulasi pada kendaraan berat di Indonesia namun satu per satu pabrikan kendaraan niaga melengkapi armadanya dengan fitur ini mulai dari Hino, Fuso, UD Trucks, Isuzu hingga truk dan bus asal Eropa seperti Mercedes-Benz, Volvo hingga Scania.