MobilKomersial.com — Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) mengumumkan akan menambahkan jumlah kapal sebagai upaya dalam menyikapi adanya lonjakan volume kendaraan yang akan menyeberang di lintas Ketapang- Glimanuk.
Utomo Harmawan selaku Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu rencana strategis untuk mempercepat penguraian kendaraan.
Baca Juga: Gandeng Trans Jateng, AstraPay Dukung Pembayaran Non-Tunai Untuk Layanan Transportasi Umum Indonesia
“Hal-hal yang telah dilakukan oleh kami di BPTD Kelas II Jatim adalah melakukan percepatan Tiba Bongkar Muat Berangkat (TBMB) sehingga tidak mengikuti lagi jadwal dan time table,” ungkapnya mengutip siaran resminya pada Rabu (12/7/2023).
Tercatat, sekitar 8.104 kendaraan telah menimbulkan terjadinya kepadatan dalam area parkiran di dalam Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan antrian di luar pelabuhan terjadi mulai Senin (03/07) dan 6.656 kendaraan pada Selasa (04/07).
Sementara itu, di Pelabuhan Gilimanuk, sekitar 5.570 unit kendaraan juga tercatat telah memadati area parkiran pelabuhan yang terjadi pada Senin (03/07) lalu dan sekitar 5.392 unit kendaraan terjadi pada Selasa (04/07).
Utomo menambahkan bahwa sejak kepadatan pelabuhan dimulai juga telah dilakukan penambahan ketersediaan kapal penyeberang dengan menambah 1 unit kapal yang berada di masing-masing MB1, M2, M3.
Baca Juga: Permudah Pengguna Mobil Listrik, PLN Hadirkan SPKLU Pertama di Kawasan Wisata Pangandaran
“Semula ada 15 unit kapal menjadi 18 unit kapal, sementara di dermaga plengsengan/ LCM (Landing Craft Machine) juga turut ditambahkan ketersediaan kapal dari 12 unit kapal menjadi 15 unit kapal,” lanjut Utomo.
Dengan kondisi air surut yang terjadi di dermaga plengsengan/ LCM juga ikut mempengaruhi keterlambatan layanan pelabuhan penyeberangan yang tentunya mengakibatkan terjadinya penumpukan antrian.
“Untuk menangani antrian di jalan umum yang didominasi oleh kendaraan-kendaraan pribadi dan kendaraan logistik telah dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait sehingga berharap kepadatan kendaraan segera terurai,” tambah Utomo.
Utomo menyampaikan juga bahwa BPTD Kelas II Jatim telah menurunkan petugas pengatur lalu lintas juga dibantu oleh personil petugas UPPKB Watudodol, Banyuwangi yang dialihkan untuk bertugas membantu pengaturan lalu lintas Pelabuhan Ketapang.
Baca Juga: Hino Jadi Kendaraan Niaga Pertama yang Raih Sertifikasi TKDN