MobilKomersial.com — Untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil turbo, pengemudi harus selalu mempertahankan kecepatan rendah dan konstan saat mengendarai mobil turbocharged. Berkendara dengan kecepatan mobil yang nyaman dan mempertahankan kecepatan itu secara konstan membuat mesin yang berjalan akan optimal menghasilkan penghematan bahan bakar yang lebih baik.
“Memiindahkan persneling lebih awal ke persneling yang lebih tinggi (mesin manual). Mesin turbo menghasilkan lebih banyak torsi lebih rendah di rentang putaran. Oleh karena itu, semakin tinggi rpm pada gigi rendah, semakin banyak konsumsi bahan bakar. Jadi, berpindah ke gigi yang lebih tinggi secepat mungkin akan membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar,” kata CEO dan Founder PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group), Arief Hidayat kepada MobilKomersial.com, Kamis (11/5/2023).
Menurut Arief, untuk membantu mesin tetap irit, pemilik mobil dapat menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi atau bahan bakar premium di mobil turbocharged agar mendapatkan penghematan bahan bakar terbaik. Bahan bakar berkualitas tinggi menghasilkan pembakaran yang efisien, sehingga mesin dapat menghasilkan jarak tempuh yang lebih baik.
Baca juga: Kunci Berkendara di Malam Hari, Selalu Waspada Kondisi Jalan
“Pertahankan tekanan ban yang benar seperti yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil, tekanan ban sering diabaikan, tetapi berdampak pada efisiensi bahan bakar. Jadi pastikan mempertahankan tekanan ban yang optimal di mobil. Mesin turbo bertenaga dan efisien namun, efisiensi tergantung pada bagaimana cara mengendarai mobil,” ujarnya
Arief juga mengatakan jangan pernah menyalakan mesin dan langsung mengemudi jika menggunakan pelumasatau oli biasa pada mesin turbo yang rendah API-nya seperti API SL, SN dan SN+ serta SAE tinggi, seperti SAE 5W-30, 10W-30, 10W-40 untuk mesin turbo bensin.
Baca juga: Mengenal Mesin Turbo Pada Kendaraan Berikut Cara Kerjanya
“Jika untuk mesin turbo diesel, pelumas dengan API rendah CF, CI4, CH4, CJ4 dan SAE tinggi seperti SAE 10W-40, SAE 15W40 selalu panaskan mesin sebelum mengemudi. Pemanasan memungkinkan oli mesin mencapai suhu pengoperasian yang optimal,” ungkapnya.
Mesin dan turbo yang dilumasi dengan baik, kata Arief, sangat penting untuk fungsi mesin yang efisien. Guna mengatasi mobil dengan mesin turbo sangat dianjurkan menggunakan pelumas yang berkualitas tinggi yakni API SP/ILSAC GF 6A-6B dan SAE RENDAH, yaitu SAE 0W-16, 0W-20 dan 0W-30 (untuk bensin).
“Kalau untuk mesin diesel harus menggunakan API CK4 dengan SAE 5W-30, SAE 10W-30, dan SAE 5W-40 —- dan pelumas ini setelah mesin dinyalakan, mobil dapat langsung dikendarai dengan aman. Kemudian jangan langsung mematikan mesin setelah mengemudi, biarkan beberapa saat (beberapa menit) untuk mendinginkan cairan esensial dan kemudian matikan mesin,” imbuhnya.
Selain itu, agar mesin turbo dapat hemat BBM, baiknya hindari menyeret mesin dengan mengemudi pada kecepatan lebih lambat di gigi yang lebih tinggi. Ini memberi banyak tekanan pada komponen mesin serta jangan pernah menggunakan BBM yang memiliki oktan rendah (untuk bensin) atau cetane (untuk diesel) pada mesin turbocharged, selalu gunakan oktan atau cetane yang benar.