MobilKomersial.com — Mobil dengan tenaga besar dan buas biasanya memiliki turbocharger atau supercharger yang telah disematkan di mesin mobil tersebut, tetapi taukah anda turbocharger dan supercharger memiliki perbedaan tersendiri.
Beberapa perbedaan utama antara turbocharger dan supercharger yang digunakan dalam IC engine adalah turbocharger memberikan perpaduan sempurna antara tenaga dan efisiensi BBM, dan ini yang dicari oleh sebagian besar pembeli mobil. Karenanya, pabrikan mobil menggunakan turbocharger di sebagian besar mobil modern.
“Efisiensi bahan bakar mana yang lebih baik, turbocharger atau supercharger? Dari perspektif praktis, turbocharger adalah jalan yang harus ditempuh,” kata CEO dan Founder PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group), Arief Hidayat kepada MobilKomersial.com, Rabu (10/5/2023).
Baca juga: Mengenal Mesin Turbo Pada Kendaraan Berikut Cara Kerjanya
Menurut Arief, di sisi lain, supercharger adalah untuk tenaga langsung yang diperoleh dengan biaya efisiensi BBM yag terendah dan paling cocok untuk mobil kelas atas atau mesin yang berkapasitas tinggi
“Dalam dunia performa atau mobil sport, efisiensi BBM dibuang begitu saja. Oleh karena itu, supercharger cocok dan menemukan rumah yang sempurna untuk mobil sport kelas atas atau mesin yang punya kapasitas tinggi,” ujarnya.
Cara kerja turbocharger sendiri, kata Arief menggunakan kecepatan dan energi panas dari gas buang untuk memutar roda turbin. Sementara supercharger mesin secara mekanis menggerakkan supercharger melalui V-Belt.
Baca juga: Kunci Berkendara di Malam Hari, Selalu Waspada Kondisi Jalan
“Untuk induksi udara, turbocharger dan supercharger sama – sama menggunakan induksi udara dari udara yang dipampatkan,” ungkapnya.
Arief juga mengatakan untuk boost lag, turbocharger terjadi perlambatan (delay) pada saat meng-aplikasi-kan throttle secara agresif, sedangkan supercharger tidak terjadi perlambatan (delay) pada saat meng-aplikasi-kan throttle secara agresif.
“Efisiensi bahan bakarnya kalau turbocharger meningkatkan efisiensi bahan bakar, kalau supercharger pemakaian bbm meningkat karena memerlukan tenaga mesin untuk menggerakan kompresor,”imbuhnya.
Baca juga: Tahun Ini, Chery Indonesia Mulai Produksi Kendaraan CKD