MobilKomersial.com — Produsen ban Michelin mendukung usaha patungan yang dijalankan oleh perusahaan Scandinavia Enviro Systems bersama Antin Infrastructure Partners. Usaha patungan tersebut akan membangun fasilitas daur ulang ban bekas berskala besar pertama di dunia.
Executive Vice President High Tech Materials Grup Michelin, Maude Portigliatti mengatakan kesepakatan ini merupakan langkah penting bagi Michelin untuk mencapai ambisi ekonomi sirkular dan produksi ban yang berkelanjutan.
“Hal ini menunjukkan kemajuan upaya Michelin untuk mencapai target mengurangi dampak lingkungan dari ban secara keseluruhan,” kata Maude dalam keterangan resminya, yang dikutip hri ini Jumat, (14/4/2023).
Baca juga: PO Sinar Jaya Borong 14 Bus Baru dari Karoseri Adiputro
Menurut Maude, usaha patungan ini akan menggunakan teknologi Enviro untuk mengekstraksi karbon hitam dan minyak pirolisis dari ban yang telah habis masa pakainya. Michelin sebagai produsen ban dengan komitmen keberlanjutan yang tinggi memastikan dukungan pada proyek ini.
“Sedangkan Antin akan mengembangkan dan memastikan pertumbuhan produk daur ulang yang dihasilkan agar mencapai skala industri dan dapat digunakan lebih luas. Michelin telah sepakat untuk memberikan dukungan multi-tahun untuk pabrik daur ulang pertama yang akan dibangun, di mana Michelin akan menerima produk karbon hitam dan minyak pirolisis hasil dari pabrik daur ulang tersebut,” ujarnya.
Baca juga: Menjelang Lebaran, PO Agra Mas Rilis 2 Bus Suites Combi dari Karoseri Laksana
Investasi awal dari usaha patungan ini, kata Maude akan didanai melalui platform NextGen milik Antin, yang akan menjadi pemilik mayoritas. Sedangkan kepemilikan Enviro akan mencapai 30 persen. Michelin juga berencana untuk berpartner di dalam usaha patungan tersebut setelah pembangunan pabrik daur ulang dilakukan.
Chairman Enviro, Alf Blomqvist mengungkapkan kolaborasi antara ketiga perusahaan akan mempercepat rencana ekspansi pabrik daur ulang mereka. Melalui usaha patungan ini Enviro bisa lebih fokus pada inti utama bisnis dan kompetensi seperti pengembangan teknologi, bahan baku, dan optimalisasi kualitas.
Baca juga: Prioritaskan Keselamatan, Pahami Cara Kerja Rolling Resistance pada Ban Truk dan Bus
“Pabrik dengan skala produksi penuh yang pertama akan dibangun di Uddevalla, Swedia dengan kapasitas daur ulang hingga 34.500 ton ban bekas atau setara 40 persen dari total volume ban bekas yang dihasilkan oleh Swedia setiap tahunnya. Pembangunan pabrik akan dimulai pada pertengahan 2023 dan mulai beroperasi pada 2025,” ungkapnya.
Pembangunan pabrik daur ulang ban bekas ini diharapkan dapat memproduksi bahan baku berkelanjutan untuk industri ban serta industri lain yang membutuhkan. Sebagai contoh, karbon hitam dan minyak yang dihasilkan dapat digunakan di industri ban dan petrokimia. Penggunaan karbon hitam daur ulang akan mengurangi emisi karbondioksida hingga 90 persen dibandingkan dengan penggunaan karbon hitam konvensional.
Baca juga: PO Putra Remaja Tambah 2 Bus Baru dari Kroseri New Armada, Pakai Bodi Skylander R22 Tanpa Videotron