MobilKomersial.com — Kementerian Perhubungan melakukan rapat koordinasi membahas langkah antisipasi terhadap lonjakan pergerakan kendaraan roda empat di masa mudik lebaran 2023 di jalur tol Jakarta ke arah Cikampek, Cipali, sampai ke Semarang, yang diprediksi akan meningkat dibandingkan masa mudik Lebaran tahun 2022 lalu.
“Persiapan kita lakukan sejak dini, sehingga kita bisa lebih siap dan masih punya waktu untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam keterangannya.
Menurut Budi, dari total jumlah potensi pergerakan masyarakat di masa mudik lebaran tahun ini yang mencapai 123,8 juta orang, pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Di prediksi jumlahnya mencapai 27,32 juta orang atau 22,7% dari total pergerakan.
Baca juga: Kesiapan Pemerintah Menghadapi Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023
“Kami bekerja kompak sebagai tim dan tengah menyiapkan berbagai hal, termasuk Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk menentukan waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas, yang penerapannya di lapangan akan dilakukan oleh Korlantas Polri,” ujarnya.
Saat mudik lebaran nanti, kata Budi, Jasa Marga memprediksi, jumlah kendaraan yang akan melintas di 4 gerbang tol utama yakni Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip utama, akan lebih tinggi dibandingkan masa mudik lebaran tahun 2022 lalu.
“Diprediksi jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek mencapai 2,2 juta kendaraan atau naik 2,8% dan yang masuk Jabodetabek mencapai 2,3 juta kendaraan atau naik 1,4% dibandingkan masa mudik Lebaran tahun 2022 tahun lalu,” ungkapnya.
Melihat tingginya prediksi lonjakan kendaraan di jalur Tol ke arah Semarang, lanjut Budi, pihaknya akan terus berkoordinasi intensif dengan Korlantas Polri, KemenPUPR, Badan Pengelolaan Jalan Tol, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya, untuk menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas seperti, contra flow, one way, pembatasan angkutan barang dan lain sebagainya.
Baca juga: Profil UD Trucks Quester 350 6×4 Euro 5, Cocok Untuk Kebutuhan Mining Hingga EMKL
“Selanjutnya, upaya lainnya yang dilakukan yaitu menambah dan meningkatkan fasilitas prasarana jalan seperti, perbaikan dan pelebaran jalan, penambahan rest area, penambahan marka jalan, dan fasilitas jalan lainnya,” imbuhnya.
Selain penyiapan rekayasa lalu lintas dan peningkatan fasilitas jalan, Budi mengimbau kepada masyarakat penggunaan kendaraan pribadi roda empat untuk mengatur waktu perjalanan dengan baik, agar perjalanan mudiknya lebih nyaman.
“Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik. Sehingga diharapkan, penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi, ” tambahnya.
Seperti diketahui bahwa berdasarkan prediksi, peningkatan arus mudik sudah terjadi sejak H-3 atau Rabu 19 April 2023, dan akan mencapai puncaknya pada H-1 atau Jumat 21 April 2023. Sementara untuk arus balik, puncaknya terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023 dan masih akan cukup tinggi hingga H+3 atau Rabu 26 April 2023.
Baca juga: Polres Tangsel Sebut Pelanggar Tilang ETLE Mobile Mayoritas Pengendara Motor Tak Menggunakan Helm