MobilKomersial.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melanjutkan upaya penyediaan angkutan umum bagi masyarakat yang dapat menjangkau lingkungan yang belum terlayani oleh Suroboyo Bus maupun Bus Trans Semanggi Surabaya serta mengurai kemacetan dengan meresmikan 52 unit angkutan feeder.
Angkutan feeder yang beroperasi di Kota Surabaya bernama Wira Wiri Suroboyo dan tersedia di lima rute layanan perjalanan. Diantaranya, Terminal Benowo – Tunjungan, Puspa Raya – HR Muhammad, SWK Penjaringan Sari – Gunung Anyar, PNR Mayjend Sungkono – Embong Wungu, dan Terminal Intermoda Joyoboyo – Terminal Bratang – Kedung Asem.
Baca juga: Tren Bagasi Bus Tembus Kiri Kanan, Ternyata Bisa Angkut Sepeda Motor

“Alhamdulilah feeder Kota Surabaya yang diprakarsai oleh Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya untuk mengurangi kemacetan, akhirnya bisa terwujud feeder yang ada di 5 rute dan ini sudah lama kami bahas. Nanti insyaallah akan bertambah jadi 7 rute,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Saat ini, kata eri, Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk mengkoneksikan angkutan feeder dengan kota penunjang Surabaya, seperti Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
“Surabaya Raya ini akan ramai, ketika pagi itu orang masuk Surabaya, ketika sore arah keluar kota surabaya juga macet. Sehingga itu yang akan kita koneksikan dan insya allah dengan Kadishub provinsi juga ada connecting dengan feeder maupun Bus Surabaya, dengan harapan bisa menjadi alternatif mengurangi kemacetan di Kota Surabaya,” ujarnya.
Baca juga: Jual 13.965 Unit Kendaraan, IIMS 2023 Lampaui Target Transaksi Hingga Rp5,3 Triliun

Sedangkan untuk rencana penambahan dua rute perjalanan angkutan feeder, lanjut Eri hal ini sedang dikaji oleh jajaran Dishub Surabaya bersama Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya.
“Ini masih kita hitung lagi karena tadi sempat kita bahas di dalam (feeder) untuk daerah-daerahnya dan jumlah orangnya lebih banyak atau tidak. Alhamdulillah kita punya Komisi C dan pimpinan DPRD yang hebat, karena kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Surabaya,” ungkapnya.
Menurut Eri jarak antar angkutan feeder di Kota Surabaya rata-rata 10-15 menit. Maka dari itu pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi angkutan feeder untuk mensukseskan sosialisasi tersebut, layanan angkutan feeder akan digratiskan selama satu pekan.
Baca juga: Perluas Jaringan Penjualan dan Perawatan, Wuling Buka Diler 3S di Parung

“Nanti kita akan sosialisasikan tanpa biaya selama seminggu, sambil kita melihat berapa orang dari satu titik ke titik lain. Bagaimana pengaruhnya dan bagaimana animonya di wilayah itu. Kami menghimbau kepada seluruh warga Surabaya, untuk menggunakan transportasi umum agar mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan karena semakin padatnya kendaraan di Kota Surabaya,” imbuhnya.
Meskipun penumpang angkutan feeder berpindah ke layanan Suroboyo Bus maupun Bus Trans Semanggi, penumpang tidak perlu melakukan pembayaran ulang. Tetapi apabila sudah pindah ke fitur lainnya penumpang harus membayar lagi.
“Kalau pindah Surabaya bus enggak bayar lagi karena gandeng. Tapi kalau sudah pindah fitur lainnya bayar. Saya minta kepada Kadishub untuk connectingnya seperti apa. Jadi kalau dia naik feeder pindah Suroboyo Bus sampai ke tempat tujuan itu tidak membayar,” tambahnya.
Baca juga: Karoseri Laksana Ekspor 4 Bus ke Laos Untuk Pertambangan