Disamping itu, R. Hendro Martono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan turut menyampaikan bahwa untuk mengatasi tantangan tersebut, Kemenperin mendorong perusahaan untuk mengembangkan sayap untuk menjangkau pasar-pasar baru.
Ia juga menekankan perlunya integrasi industri kecil dan menengah (IKM) dalam pasokan dan produksi bagi industri yang lebih besar serta menguatkan inovasi, hingga meningkatkan anggaran research & development (R&D).
Baca Juga: Mitsubishi Fuso Euro 4 Dorong Bisnis Konsumen dan Industri Karoseri Semakin Lancar
Hal-hal tersebut akan menjadi basis bagi Kemenperin dalam memperjuangkan insentif untuk industri otomotif. “Inovasi serta ketersediaan bahan baku merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Hendro jugamenambahkan bahwa Kemenperin dan para stakeholder terus berupaya memastikan bahwa proses produksi industri otomotif dapat berjalan dengan baik, termasuk dalam hal ketersediaan bahan baku.
“Bapak Menteri Perindustrian juga telah meminta komitmen para pelaku industri otomotif untuk segera meningkatkan kandungan produk lokal, baik suku cadang maupun komponen, dalam proses manufaktur,” tuturnya.
Baca Juga: Jelang Penerapan Biodiesel B35, Hino: Hingga B40 Pun Kami Sudah Siap
Kemenperin berkomitmen untuk terus pertumbuhan dan pengintegrasian IKM ke dalam produksi global dan rantai pasokan industri otomotif. “Kemitraan antara industri besar dan industri kecil ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang hebat,” pungkas Hendro.