Mobilkomersial.com — DHL Express telah mengumumkan bahwa hampir sebanyak 50 unit armada van-nya akan mulai menggunakan ban tanpa udara Michelin Uptis untuk pengiriman jarak jauh di Singapura pada akhir 2023.
Pengujian ban prototipe tanpa udara dari Michelin ini selangkah lebih maju berkat kemitraan antara DHL dan Michelin. Ban UPTIS yang pertama ini akhirnya dapat dipasarkan di kondisi jalan sesungguhnya dan pengujian dilaksanakan satu tahun lebih cepat dari rencana semula.
Christopher Ong, Managing Director di DHL Express Singapore mengungkapkan bahwa sebagai pelopor dalam layanan logistik yang ramah lingkungan, DHL sangat senang bermitra dengan Michelin untuk menguji coba ban tanpa udara pada kendaraan kami di Singapura.
Baca Juga: Pahami Flat Spot Pada Ban Kendaraan yang Lama Parkir di Garasi Rumah
“Kolaborasi ini menandai tonggak sejarah bagi kami karena kami menargetkan menjadi lebih hijau dan mencapai emisi karbon nol di seluruh jaringan DHL secara global,” jelasnya dalam keterangan resminya kepada Mobilkomersial.com, (14/1/2023).
Christopher menambahlan bahwa sebelumnya DHL juga telah menggantikan sebanyak 80 unit kendaraan armada pengiriman darat mereka di Singapura untuk beroperasi menjadi mobil van elektrik yang kini tengah menjadi sorotan di industri otomotif global.
Sementara itu, Direktur OEM Global Michelin Bruno De Feraudy juga menuturkan bahwa Uptis merupakan terobosan inovasi besar di bidang ban kendaraan yang telah dikembangkan dengan sekitar 50 teknologi paten terkait struktur ban dan bahan berteknologi tinggi.
“Ini menunjukkan kemampuan inovasi Michelin untuk menghasilkan mobilitas yang lebih aman dan lebih baik bagi lingkungan. Kami senang DHL mempercayai Michelin untuk melengkapi armadanya dengan ban Uptis Michelin yang pertama,” kata Bruno.
Prototipe Uptis ini berbentuk rakitan roda/ban anti bocor tanpa udara tekan dan ditujukan untuk mobil dan van ringan. Fungsi udara pada ban ini umumnya dipompakan pada ban digantikan oleh struktur revolusioner yang mampu menopang kendaraan.
Struktur tersebut memastikan kekokohan roda dan menjamin kenyamanan dan keamanan berkendara. Ban tanpa udara ini dirancang sebagai solusi plug-and-play sehingga pengguna dapat berkendara dengan nyaman dan tidak khawatir tentang bahaya jalan yang merusak ban.
Dengan ban tanpa udara milik Michelin ini, jumlah ban yang dibuang yang diakibatkan dengan terjadinya bocor atau telah tertusuk oleh benda-benda tajam tentu juga akan otomatis berkurang sehingga jangkauan masa pakai dapat lebih lama.
Dengan ban Michelin Uptis, DHL akan mengoptimalkan produktivitas armadanya dan memastikan keberlanjutan dan kelancaran bisnis tanpa mengalami masalah tekanan ban maupun kebocoran dan akan menurunkan frekuensi penggantian ban, sehingga mengurangi biaya usaha.
Teknologi tanpa udara adalah kunci dari pandangan Michelin tentang masa depan ban yang sepenuhnya berkelanjutan pada tahun 2050. Proyek pilot tersebut dimulai pekan ini di mana kendaraan pertama melakukan pengiriman pertama pada Selasa, 10 Januari kemarin.
Menurut data dari Michelin, saat ini, 20% ban rusak sebelum habis umurnya karena kempes. Sekitar 12% dibuang karena pecah ban dan 8% aus sebelum waktunya karena faktor penggunaan dan tekanan udara ban yang tidak tepat.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim Michelin, produsen ban terkemuka asal Prancis ini telah memproyeksikan bahwa teknologi tanpa udara Uptis dapat mencegah level keausan dini hingga 200 juta ban per tahun di seluruh dunia.
Kendati demikian, dengan angka tersebut, ban tanpa udara seperti Michelin Uptis ini akan mampu menghemat penggunaan 2 juta ton bahan baku dimana jumlah ini kira-kira setara dengan berat total dari sebanyak 200 Menara Eiffel.
Baca Juga: Hankook Rilis Ban Smart iON AU06+ Khusus Bus Listrik