MobilKomersial.com — Kelebihan muatan hingga penggunaan Truk Over Dimension dan Over Loading (ODOL) sangat tidak disarankan karena sangat membahayakan pengguna jalan, penggunaan truk ODOL bisa memberikan dampak buruk bagi banyak pihak bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas seperti kejadian tersebut sebetulnya bisa ditanggulangi atau tidak akan terjadi apabila pengusaha dan pengemudi menaati peraturan lalu lintas serta faktor-faktor berikut ini terpenuhi seperti dilansir dari laman Isuzu.
Baca juga: E-Inobus Garapan PT INKA Diapresiasi Karena Terlibat Dalam KTT G20 di Bali
Pertama, pengemudi truk harus menyesuaikan jumlah muatan dengan kapasitas kendaraan. Truk ODOL ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan performa truk sehingga dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Kedua, Setiap pengemudi truk harus menguasai performa kendaraannya serta menjaga putaran mesin dengan cara memperhatikan posisi gigi untuk tetap mencapai torsi yang sesuai, sehingga truk dapat melalui medan jalan tertentu.
Baca juga: Isuzu Adakan Driver School Untuk Calon Pengemudi Kendaraan Niaga
Misalnya, pengemudi truk yang melalui tanjakan dengan posisi gigi 2 namun putaran mesin turun di angka 1.000 rpm padahal spesifikasi torsi truk yang digunakan ada pada kisaran rpm 1.200 – 2.200. Pengemudi tersebut harus segera memindahkan posisi gigi ke posisi 1 supaya putaran mesin kembali lagi di kisaran 1.200 – 2.200 rpm.
Ketiga, pengemudi juga harus memperhatikan medan jalan yang sedang dilalui. Hal ini dilakukan karena setiap kondisi jalan yang dilalui akan berpengaruh pada putaran mesin. Misalnya pada kondisi jalan menanjak, putaran mesin akan turun. Pemahaman akan medan jalan yang dilalui dapat menjadikan pengemudi lebih waspada dan memiliki penguasaan yang baik terhadap performa truk yang sedang melaju.
Baca juga: Tim Asal Spanyol Ini Pakai Truk Diesel-Hidrogen Di Reli Dakar 2023
Apabila muncul gejala truk mulai turun atau tidak kuat menanjak, maka sebaiknya pengemudi langsung mengoperasikan rem tangan. Namun jika truk terlanjur meluncur ke bawah, maka pengemudi harus memposisikan gigi mundur.
Keadaan ini dapat dikombinasikan juga dengan exhaust brake agar terjadi efek engine brake. Tentunya, pengemudi harus sambil menginjak rem kaki dan lakukan emergency brake dengan cara menarik dan melepas rem tangan beberapa kali. Ketika angin habis maka rem akan otomatis terkunci.