MobilKomersial.com – Scania mengabarkan akan siap mengoperasikan truk heavy tipper elektrik yang dirancang khusus untuk di area pertambangan LKAB di Malmberget, Swedia Utara. Pengembangan ini memberikan Scania kesempatan untuk menguji dan mengoperasikan truk listrik di kerasnya lingkungan pertambangan yang menuntut.
Scania dan LKAB sama-sama beroperasi di industri yang saat ini sedang mengalami perubahan signifikan untuk mencapai tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi. Kedua perusahaan industri mapan itu kini bergabung untuk mengoperasikan kendaraan listrik di tambang LKAB, sebuah langkah menuju transportasi masa depan dan berkelanjutan untuk industri ini.
Baca Juga: Terjang Berbagai Tantangan, Penjualan Global Scania Raih Hasil Positif di Tahun 2021
LKAB berusaha untuk menjadi salah satu perusahaan pertambangan paling berkelanjutan di dunia. Rute menuju industri besi dan baja yang aman, produktif dan bebas emisi karbon di tambang, dan sekarang diperluas untuk mencakup transportasi.
Fredrik Allard, Head of E-mobility Scania, mengatakan bahwa truk heavy tipper elektrik miliknya adalah yang pertama di industri dan langkah besar lainnya dalam perjalanan menuju solusi transportasi berkelanjutan di semua aplikasi.
“Kami terus bekerja sama dengan pelanggan yang bersedia mencoba solusi inovatif bersama kami. Bagi Scania, sangat berharga untuk dapat menguji kendaraan listrik di lingkungan ekstrem dalam operasi pelanggan nyata di pertambangan,” terangnya dalam keterangannya, Selasa (22/3/2022).
Baca Juga: Scania Akan Bangun Jalur Uji Kendaraan Listrik dan Otonom
Truk tipper Scania yang juga sebagai truk tugas berat (heavy duty) memiliki berat total muatan hingga 49 ton. Truk tersebut akan dilengkapi dengan aplikasi derek yang cocok untuk mengangkut baja bor ke rig pengeboran bawah tanah. Selain itu, daya truk listrik tersebut dapat diisi secara seluler di lokasi pertambangan untuk meningkatkan fleksibilitas. Kendaraan itu diharapkan mulai beroperasi di LKAB pada tahun 2022 ini.
Peter Gustavsson, Manajer Proyek LKAB mengatakan bahwa truk listrik telah menjadi ambisi untuk menetapkan standar baru untuk penambangan berkelanjutan, di mana kendaraan bebas fosil akan digunakan sepanjang operasi.
“Kami mengalihkan armada kami dari diesel fosil dan saat kami menguji kapasitas kendaraan listrik bertenaga baterai, keputusan yang diambil sehubungan dengan pilihan truk tidak hanya harus berkontribusi pada produktivitas yang lebih tinggi tetapi, melainkan tambang yang lebih berkelanjutan dan lingkungan kerja yang lebih aman,” katanya.
Baca Juga: Scania Pasok 5 Truk Listrik, Dukung Pembangunan Charging Station Terbesar di Swedia
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa masuknya Scania ke dalam proses transformasi LKAB sangat berharga karena memberi telah kesempatan untuk mengevaluasi kendaraan bertenaga baterai mereka.
“Bersama-sama kami berharap dapat mengembangkan dan membangun kendaraan bebas fosil yang produktif atau bahkan lebih produktif daripada yang kami miliki saat ini,” tutup Gustavsson.