MobilKomersial.com – Sebagai road map strategis untuk mempercepat ambisi elektrifikasinya, Hyundai Motor Group telah mengumumkan bahwa perusahaannya berencana menargetkan untuk memproduksi mobil listrik dalam beberapa tahun kedepan.
Pabrikan mobil asal Korea Selatan tersebut telah menginvestasikan dana sebesar US$16,15 miliar untuk membangun platform mobil listrik terbaru pada tahun 2025 dan memperkenalkan 17 model mobil listrik baru dari Hyundai dan Genesis pada tahun 2030, serta menargetkan penjualan total 1,87 juta unit mobil listrik.
Baca Juga: Sasar Segmen Niaga, Hyundai Luncurkan Casper Dalam Versi Van Mini
President dan CEO Hyundai Motor Company, Jaehoon Chang mengungkapkan bahwa perusahaannya telah berhasil mempercepat transisinya ke elektrifikasi dan menjadi pemimpin global dalam EV meskipun lingkungan bisnis yang menantang yang disebabkan oleh kekurangan chip global dan pandemi yang sedang berlangsung.
“Seiring dengan upaya tanpa batas kami untuk meningkatkan nilai EV, Hyundai Motor akan terus mengamankan keberlanjutan bisnisnya sebagai ‘Penyedia Solusi Mobilitas’ melalui teknologi canggih tidak hanya perangkat keras tetapi juga perangkat lunak,” jelasnya, Sabtu (4/3/2022).
Dari 17 model listrik baru pada tahun 2030, 11 akan datang dari Hyundai dan 6 dari Genesis. Penambahan produk dari Hyundai EV adalah 3 sedan termasuk Ioniq 6, 6 SUV termasuk Ioniq 7, 1 kendaraan komersial ringan (LCV), dan 1 “model tipe baru”. Sedangkan, Genesis akan meluncurkan 2 sedan dan 4 SUV, dengan semua model barunya menjadi listrik pada tahun 2030.
Jaehoon Chang menambahkan bahwa dirinya memutuskan untuk mempercepat peralihan ke elektrifikasi meskipun kekurangan pasokan dan pandemi, menetapkan sasaran margin operasi 10 persen pada 2030 naik dari 5,7% saat ini.
Baca Juga: Hyundai Pimpin 87,3% Pasar Kendaraan BEV Indonesia di Tahun 2021
“Target penjualan baru sebesar 1,87 juta EV pada tahun 2030 yang setara dengan 7% pangsa pasar, mengikuti target sebelumnya untuk menjual 560.000 EV pada tahun 2025,” ungkapnya.
Pada saat yang sama, model baru Hyundai untuk BEV dikembangkan oleh Pusat Inovasi Hyundai di Singapura. Diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan otomatisasi. Selain itu, Hyundai akan mulai memproduksi EV di negara lain di luar pabriknya saat ini di Korea Selatan dan Republik Ceko.
Selain itu, Hyundai juga memiliki tiga faktor utama rencana strategis barunya mulai dari peningkatan kapasitas produksi, daya saing produk, dan kompetensi perangkat lunak. Dalam hal ini, Hyundai berkomitmen ingin menjadi merek karbon-netral pada tahun 2045 dan memulai di Eropa pada tahun 2035 dan di semua pasar utama pada tahun 2040.